Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti
pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena
memang tidak terhitung. (Kejadian 41 : 49)
Ayat Bacaan :
Kejadian 41 : 37 – 57
Bicara tentang pahlawan, setiap kita tentu
punya pilihan untuk orang-orang tertentu. Misalnya, sosok pahlawan yang saya
kagumi adalah almarhum Papa karena dedikasinya membesarkan tiga anaknya sampai
sarjana, meski pun pekerjaan beliau biasa-biasa saja, hanya karyawan toko.
Beliau mengorbankan semua kepentingannya demi bisa menyekolahkan kami setinggi
mungkin. Buat negara, sosok pahlawan adalah orang-orang seperti Sukarno,
Patimura, atau Pangeran Hasanudin karena perjuangan mereka melawan penjajah dan
mengupayakan kemerdekaan
Kita
semangat kalau membicarakan seseorang yang menjadi pahlawan bagi kita,
namun di satu sisi kita pun harus menjadi pahlawan di mana pun Tuhan
menempatkan kita. Yusuf meski orang asing di mata orang Mesir, menjadi pahlawan
bangsa karena menyelamatkan rakyat Mesir, bahkan penduduk dari penjuru bumi
dari bahaya kelaparan. Tak semua kita memiliki tuan yang sama-sama Kristen,
namun itu bukan alasan kita untuk bekerja setengah hati, asal dapat gaji. Kita
harus bekerja semaksimal mungkin sehingga perusahaan di mana kita bekerja
berkembang pesat dan maju. Saat perusahaan kita dililit masalah berat, kita
bukannya melarikan diri ke perusahaan lain, namun kita ikut bertindak untuk
menyelesaikan masalah itu, sehingga kita menjadi pahlawan bagi perusahaan.
Pro & Biz, apa gunanya kita punya banyak
talenta dan ilmu, kalau hidup kita tidak menjadi berkat buat banyak orang? Kita
dikenal sebagai sosok yang memberkati, atau menjadi pahlawan, bukan dari
seberapa banyak kemampuan yang kita kuasai, namun dari seberapa banyak yang
kita bagikan. Mari kita menjadi pengaruh positif bagi sebanyak mungkin orang
dan membuat hidup orang yang kita pengaruhi semakin lebih baik dan bertumbuh. (RTG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar