Website counter

Kamis, 28 Februari 2013

Kehilangan Yesus


Lukas 2 : 41 – 52
Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. (Lukas 2 : 43)

Beberapa hari yang lalu saya dan keluarga Kakak saya jalan-jalan ke mall sekaligus berbelanja kebutuhan pokok. Kami membawa keponakan saya yang baru berumur tiga tahun. Saat Mamanya sibuk berbelanja, saya dan keponakan pergi ke toko buku. Karena asyik membaca buku di salah satu toko buku yang ada di mall, saya tidak memperhatikan keponakan saya. Dalam waktu kurang dari lima menit dia menghilang, dan saya panik. Segera saya ke bagian informasi dan berita tentang anak hilang langsung diumumkan. Tak lama kemudian, seorang gadis muda datang mengandeng keponakan saya yang menangis tersedu-sedu. Ia menemukan keponakan saya sedang menangis di stand mainan karena bingung balik ke stand toko buku tempat saya berada.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kejadian yang serupa namun berbeda dialami Maria dan Yusuf. Kalau saya segera sadar kehilangan keponakan saya dalam hitungan menit, orangtua Yesus ini baru sadar kehilangan anaknya setelah satu hari. Waktu itu mereka menyangka Yesus ada di antara orang seperjalanan mereka. Setelah sehari tidak ketemu, mereka balik lagi ke Yerusalem dan cari Yesus selama tiga hari, barulah Yesus ketemu. Tanpa sadar, sebagai orangtua kita kadang mengalami apa yang Yusuf dan Maria alami. Pekerjaan, pelayanan, atau kesibukan kita membuat kita mulai tidak memperhatikan Tuhan dan anak-anak. Kalau dibiarkan terus, yang terjadi anak kita hilang ke dalam seks bebas, kecanduan game atau narkoba, atau terlibat tindak kriminal. Kita sibuk kerja dan pelayanan, namun kita sendiri tidak lagi memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan dalam doa maupun saat teduh kita. Memang kita masih aktif pelayanan, aktif bantu orang, rajin ke gereja, namun Yesus kita lupakan dan kita lupa mengisi rohani kita sendiri.

Jangan sampai kesibukan membuat kita kehilangan Yesus dan orang-orang yang kita cintai. Selalu sediakan waktu berkualitas, bukan waktu sisa, buat Tuhan, pasangan kita, dan anak kita karena harta yang paling berharga adalah Tuhan dan keluarga. {rtgr}

Doa     : Tuhan, selalu ingatkan kami untuk tidak tenggelam dalam kesibukan sehingga tidak ada lagi waktu untuk Engkau maupun orang-orang yang kami kasihi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar