Markus 4 : 1 – 20
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang
baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada
yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang
seratus kali lipat." (Markus 4 : 20)
Dalam perumpamaan yang kita baca hari ini, Yesus menyamakan
Firman Tuhan dengan benih dan hati kita dengan tanah. Ada empat jenis tanah
yang disebutkan. Yang pertama tanah pinggir jalan, yang kedua tanah yang
dangkal atau berbatu-batu, yang ketiga tanah yang ditumbuhi semak belukar, dan
terakhir, tanah yang baik. Firman Tuhan hanya bisa bertumbuh subur dan berbuah
banyak di tanah yang baik.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, tema kita bulan ini adalah
hidup dalam cinta kasih Tuhan. Kita semua tentu berharap memiliki hati yang
subur, yang produktif, sehingga setiap firman Tuhan yang ditaburkan bertumbuh.
Namun, maukah kita lebih dahulu tekun membersihkan hati kita senantiasa? Selama
kita masih hidup di dunia, batu-batu, semak duri, atau burung berupa
kekuatiran, kebencian, ketakutan, atau iri hati akan merintangi kita untuk
bertumbuh. Bagaimana kita bisa saling mengasihi kalau kita selalu kuatir
ditikam dari belakang, bagaimana kita bisa mengasihi kalau kita saling membenci
dan curiga satu sama lain, bagaimana kita bisa berani melakukan kebenaran
firman Tuhan kalau kita takut kepada orang-orang tertentu? Kita harus lebih
dahulu menyingkirkan rintangan-rintangan itu dengan mendengar dan menyambut
setiap firman Tuhan yang kita terima, bukan hanya sekedar mendengar. Cinta
kasih Tuhan baru kita rasakan dan nikmati, baru kemudian bisa kita bagikan
kepada orang lain kalau kita terlebih dahulu menyingkirkan segala benih
keraguan.
Hati kita adalah sebuah kebun dan Tuhan si pemilik kebun.
Kebun itu akan bertumbuh subur atau tandus ditentukan oleh sikap hati si tanah
sendiri. Lawan segala godaan iblis untuk tidak berani mempraktekkan firman,
lawan segala bentuk kekuatiran dunia yang berkata kita tidak sanggup menerapkan
firman itu, lawan segala bentuk penindasan dan aniaya dengan kita tetap
bertekun menerapkan firman, dengan cara mengampuni orang yang menindas dan
menganiaya kita. Penindasan, aniaya, kekuatiran, kebencian, dan aneka bentuk
hal negatif lainnya di luar kekuasaan kita, namun kita punya kuasa untuk
menguasai hati kita. {rtgr}
DOA : Tuhan,
lembutkan hati kami agar firman-Mu bisa bertumbuh dengan subur dan kami hidup
dalam cinta kasih. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar