Website counter

Kamis, 28 Februari 2013

Hidup Dalam Cinta-kasih Tuhan


Markus 4 : 1 – 20
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat." (Markus 4 : 20)

Dalam perumpamaan yang kita baca hari ini, Yesus menyamakan Firman Tuhan dengan benih dan hati kita dengan tanah. Ada empat jenis tanah yang disebutkan. Yang pertama tanah pinggir jalan, yang kedua tanah yang dangkal atau berbatu-batu, yang ketiga tanah yang ditumbuhi semak belukar, dan terakhir, tanah yang baik. Firman Tuhan hanya bisa bertumbuh subur dan berbuah banyak di tanah yang baik.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, tema kita bulan ini adalah hidup dalam cinta kasih Tuhan. Kita semua tentu berharap memiliki hati yang subur, yang produktif, sehingga setiap firman Tuhan yang ditaburkan bertumbuh. Namun, maukah kita lebih dahulu tekun membersihkan hati kita senantiasa? Selama kita masih hidup di dunia, batu-batu, semak duri, atau burung berupa kekuatiran, kebencian, ketakutan, atau iri hati akan merintangi kita untuk bertumbuh. Bagaimana kita bisa saling mengasihi kalau kita selalu kuatir ditikam dari belakang, bagaimana kita bisa mengasihi kalau kita saling membenci dan curiga satu sama lain, bagaimana kita bisa berani melakukan kebenaran firman Tuhan kalau kita takut kepada orang-orang tertentu? Kita harus lebih dahulu menyingkirkan rintangan-rintangan itu dengan mendengar dan menyambut setiap firman Tuhan yang kita terima, bukan hanya sekedar mendengar. Cinta kasih Tuhan baru kita rasakan dan nikmati, baru kemudian bisa kita bagikan kepada orang lain kalau kita terlebih dahulu menyingkirkan segala benih keraguan.

Hati kita adalah sebuah kebun dan Tuhan si pemilik kebun. Kebun itu akan bertumbuh subur atau tandus ditentukan oleh sikap hati si tanah sendiri. Lawan segala godaan iblis untuk tidak berani mempraktekkan firman, lawan segala bentuk kekuatiran dunia yang berkata kita tidak sanggup menerapkan firman itu, lawan segala bentuk penindasan dan aniaya dengan kita tetap bertekun menerapkan firman, dengan cara mengampuni orang yang menindas dan menganiaya kita. Penindasan, aniaya, kekuatiran, kebencian, dan aneka bentuk hal negatif lainnya di luar kekuasaan kita, namun kita punya kuasa untuk menguasai hati kita. {rtgr}

DOA   : Tuhan, lembutkan hati kami agar firman-Mu bisa bertumbuh dengan subur dan kami hidup dalam cinta kasih. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar