Website counter

Kamis, 28 Februari 2013

Lagi-lagi Sial


Amsal 26 : 21 – 28
Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. (Amsal 26 : 27)

Bagi kita yang lahir sebelum tahun 70an dan pernah membaca majalah Bobo Dekade 80an, pasti kita tahu cergam Juwita dan Sirik. Dalam cergam itu digambarkan Juwita adalah sosok baik hati yang selalu menolong. Sedangkan Sirik adalah sosok jahat yang suka mensabotase kebaikan Juwita. Misalnya Juwita menghadiahi seorang anak sebuah sepeda. Namun oleh Sirik kedua ban sepedanya dibuat amat ringan sehingga anak itu yang sedang menaiki sepedanya terbang ke angkasa. Namun ujung cerita selalu berakhir derita buat si Sirik sehingga ia selalu berkata ″26:27 Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. ″Hu-uh, lagi-lagi sial!″

Keluarga yang dikasihi Tuhan, meski kita sudah tahu kebenaran firman Tuhan, bukan berarti sikap sirik atau iri hati tidak mungkin muncul dalam hati kita. Tanpa perlu diundang atau dipancing, kita bisa jatuh dosa iri hati. Firman Tuhan mengambarkan hal ini seperti orang yang mengali lobang akan jatuh ke dalamnya, siapa mengelindingkan batu, batu itu pula yang akan menimpa dia. Artinya, apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Kalau kita menuruti godaan hati untuk sirik sehingga kita baik secara halus maupun terang-terangan membenci orang lain, hal itu jugalah yang akan orang lain perbuat kepada kita. Jika kita suka menjahati orang dengan tutur kata yang kasar, sikap yang sombong, atau respon yang negatif, jangan salahkan orang lain atau keadaan jika kita pun akan mengalami perlakuan yang serupa.

Lagi-lagi sial, itulah yang akan kita terima kalau menuruti godaan iblis untuk iri hati satu sama lain dan berusaha saling menjatuhkan satu sama lain. Akan selalu ada orang yang lebih diberkati dan lebih segala-galanya dibandingkan kita, dan ada juga orang-orang yang tidak seberuntung diri kita. Sehingga buat apa kita habiskan energi untuk menanam hal yang negatif? Lebih baik kita hidup dalam cinta kasih seperti saling memberi semangat, saling menguatkan, dan saling menasehati, sehingga sama-sama bertumbuh dan semakin diberkati oleh Tuhan. {rtgr}

Doa      : Tuhan, bantu kami untuk selalu menanam hal-hal yang positif. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar