Website counter

Senin, 16 April 2012

Setia Pada Tuhan

Baca : Daniel 3 : 1 – 30
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (Amsal 20 : 6)

Di Asghabat, ibu kota Turkmenistan, seorang lelaki yang anjingnya terancam ditembak gara-gara mereka berjalan di area steril presiden pada tanggal 1 Desember 2011, merelakan dirinya masuk penjara 2 minggu agar anjingnya selamat.  Kejadian bermula saat warga itu berjalan-jalan dengan anjingnya, dan tiba-tiba dikepung polisi, diminta tiarap di tanah, lalu digelandang ke kantor polisi. Menurut polisi, saat itu konvoi kendaraan Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov sedang melintas di jalan raya tak jauh dari jalan yang keduanya lewati. Artinya jalan-jalan di sekitarnya harus bebas kendaraan dan manusia.  Rupanya si pemilik anjing tak sadar masuk area terlarang. Polisi mengatakan, atas perintah dari atasan, warga ini diberi 2 pilihan. Anjingnya ditembak atau dia masuk penjara. Warga ini memilih dijebloskan ke penjara. Dia lalu menelepon kerabatnya agar menjemput anjing kesayangannya itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita bisa sangat setia kepada pasangan kita, anak kita, anak buah kita, atau bahkan hewan kesayangan kita. Sangat baik kalau kita bisa setia kepada orang-orang yang kita kasihi, namun seberapa dalam kita setia kepada Tuhan? Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah contoh orang-orang yang kesetiaannya sangat teruji. Mereka setia pada Tuhan bukan hanya saat mereka bisa duduk enak-enakan sebagai pejabat (ayat 12) yang segala kebutuhannya dicukupi, namun saat diancam mati dengan tubuh hancur jadi abu (ayat 15). Buah kesetiaan mereka adalah Tuhan membuat yang mustahil menjadi mungkin, mereka memang tetap dilemparkan dalam api, namun mereka tetap selamat (ayat  27).

Saat kita setia pada Tuhan, penderitaan hidup memang tak berlalu dari hidup kita dan salib harus kita pikul, namun kita pasti sanggup menanggung semuanya itu dan tetap hidup dalam kebenaran Tuhan. Jika hari ini Tuhan seakan membiarkan kita dilemparkan dalam ″api penderitaan,″ jangan kehilangan iman. Percayalah bahwa melalui api penderitaan itu Tuhan sedang membentuk hidup kita agar semakin berkualitas. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 11 April 2012
Pertanyaan    : Apakah aku suka mengeluh saat sedang bersusah?
Aplikasi          : Tetap setia.
Doa                : Tuhan, terima kasih untuk api penderitaan yang boleh aku hadapi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar