Website counter

Senin, 16 April 2012

Salah Menilai

Baca : Lukas 7 : 36 – 50
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." (Lukas 7 : 39)

Seorang dokter bergegas masuk ke dalam ruang operasi. Ayah dari anak yang akan dioperasi menghampirinya. "Kenapa lama sekali Anda sampai ke sini? Apa Anda tidak tahu, nyawa anak saya terancam!?" Labrak si ayah. Dokter itu tersenyum, "Maaf, saya sedang tidak di rumah sakit ini tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah ditelepon petugas." Kemudian ia langsung ke ruang operasi. Setelah beberapa jam ia keluar dengan senyum mengembang di wajahnya. "Keadaan anak Anda kini stabil."

Lalu, tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata, "Suster akan membantu Anda jika ada yang ingin ditanyakan." Lalu, dokter itu segera berlalu. "Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang ayah berkata kesal pada suster di situ. Sambil meneteskan air mata, suster menjawab, "Pak, anak dokter itu meninggal dalam kecelakaan kemarin sore. Ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak Anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung."

Jangan pernah terburu-buru menilai seseorang hanya dari satu kejadian. Jika hari ini kita menerima caci maki dari pelanggan, bersabarlah, karena mungkin pelanggan itu sangat dirugikan oleh barang yang kita jual. Kalau sebagai marketing, ada orang yang menolak membeli barang kita, tetaplah tersenyum, karena mungkin saja orang itu mau membeli namun tak punya uang. Simon, seorang Farisi yang mengundang Yesus datang makan ke rumahnya, salah menilai perempuan berdosa yang mengurapi Yesus. Simon hanya melihat penampilan luar dan profesinya, namun tak mau melihat hati perempuan itu. Seburuk atau sebaik apapun perlakuan orang-orang tertentu pada kita hari ini, jangan buru-buru menilainya karena kita bukanlah satu-satunya manusia yang punya banyak masalah. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Motivator – Selasa, 10 April 2012
Pertanyaan    : Apakah aku suka menilai seseorang hanya dari satu sisi?
Aplikasi          : Jangan menilai seseorang hanya dari penampilannya.
Doa                : Tuhan, ajar aku tidak buru-buru menilai seseorang. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar