Baca : I Samuel 25 :
2 – 44 dan I Petrus 3 : 1 – 2
Nama
orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik,
tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb. (I
Samuel 25 : 3)
Ketika remaja, kita
suka memimpikan datangnya pangeran impian. Kita membayangkan memiliki pacar
yang gagah, cerdas, terhormat, kaya, badannya atletis, mencintai kita dengan
tulus, mengerti isi hati kita, dan siap mati bagi kita. Namun kenyataan
berbicara dan Tuhan memberikan kepada kita, pacar dan sekarang suami yang
memiliki kelebihan dan kekurangan, bukan suami yang sempurna. Kita harus mau
menerima dan tak berhak komplain pada Tuhan kenapa suamiku kalau tidur ngorok,
kenapa dia suka taruh barang sembarangan, kenapa dia phobia kecoa, dll. Saat
pacaran, kita berhak menentukan apakah akan lanjut terus ke pelaminan, atau
memutuskan menghentikan hubungan dan hanya sekedar bersahabat. Saat sudah
menjadi istri, kita harus menghormati dan tunduk pada suami apapun pun
keadaannya.
Bicara masalah menerima apa adanya, kita akan belajar dari
Abigail. Alkitab menulis Abigail adalah wanita yang bijak dan cantik.
Sebetulnya sangat tidak pantas Abigail bersuamikan Nabal yang kasar dan jahat
kelakuannya. Semua kita tentu setuju orang cantik dapat suami orang gagah,
orang bijak dapat suami orang bijak. Namun disini kita melihat kenyataan
Abigail tunduk dan hormat pada Nabal. Ketika mendengar Nabal ″melecehkan Daud,″
ia tak biarkan Daud membantai Nabal dan semua laki-laki di rumahnya. Segera ia
mengirimkan ″permohonan maaf″ (ayat 18) dan mendatangi Daud untuk meminta ampun
(ayat 24). Karena perbuatannya, cerita berakhir happy ending dan Nabal mati
dihukum Tuhan.
Tuhan kadang sengaja menjodohkan orang jahat dengan orang
baik, orang bijak dengan orang bebal, orang jelek dengan orang cantik, karena
Tuhan ingin satu sama lain saling melengkapi. Kalau saat ini kebetulan suami
kita adalah orang yang bebal seperti Nabal, tetaplah tunduk dan mengasihinya.
Karena melalui kelakuan kita, suami akan dimenangkan (I Petrus 3 : 1 – 2) bahkan
diubahkan-Nya. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Woman – Rabu, 04 April 2012
Pertanyaan : Apakah aku meragukan rencana Tuhan?
Aplikasi : Kasihilah pasangan kita, apapun
keadaannya.
Doa : Tuhan, berikan aku hati yang
mampu mengasihi suamiku dalam segala keadaan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar