Baca : Lukas 8 : 26 - 39
Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)
Sewaktu
saya masih duduk di bangku SD, saya memiliki teman perempuan bernama Inneke.
Tahun 1995, Inneke terkena gagal ginjal sehingga perlahan-lahan kondisinya
semakin turun dan harus menjalani cuci darah. Biaya perawatan yang keluarga
Inneke tanggung sangat besar sehingga perlahan mereka jatuh miskin. Dalam satu
kesempatan ketika Papa dan saya bercakap-cakap dengan Papa Inneke, beliau
berkata sekalipun hartanya harus ludes, ia akan tetap lakukan segala cara agar
anaknya sembuh. Harapan Papa Inneke harus pupus karena Tuhan berkehendak lain.
Tahun 1996 Inneke meninggal. Meskipun tahu kemungkinan hidup anaknya sangat
tipis, namun saya melihat cinta kasih seorang ayah yang rela kehilangan seluruh
hartanya, bahkan kalau perlu berhutang, agar anaknya bisa sembuh.
Alkitab menulis peristiwa Tuhan
Yesus mengabulkan permintaan roh jahat bernama Legion yang merasuki seorang
laki-laki Gerasa untuk masuk dalam sekawanan besar babi. Kalau seekor babi
harganya 5 – 10 juta, berarti Tuhan sudah mengorbankan 5 – 10 milyar hanya demi
satu orang karena satu legion kurang lebih berjumlah 1000 personel. Dari
peristiwa ini kita bisa belajar bahwa Tuhan rela bayar berapa pun harga agar
kita selamat dan mendapat pengampunan. Tuhan merelakan nyawa-Nya sendiri untuk
menukar harga keselamatan yang tak ternilai harganya agar kita bisa menerimanya
dengan cuma-cuma.
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
sebagai wujud kita menghargai keselamatan pemberian Tuhan yang tak ternilai,
Tuhan ingin kita tak hitung-hitungan dalam mengasihi orang-orang yang ada di
sekitar kita. Mari kita mengasihi orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekitar
kita sama seperti cara Tuhan mengasihi. Jangan takut rugi saat kita
mempraktekkan kasih karena kita sudah terlebih dahulu menerima keselamatan yang
tak ternilai. Gunakan segala sumber daya yang kita punyai untuk mempraktekkan
kasih. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 21 November 2011
Pertanyaan : Apakah aku
menghargai keselamatan yang Tuhan berikan?
Aplikasi : Tuhan,
ajar aku mempraktekkan kasih.
Doa : Tuhan, ajar aku tidak
hitung-hitungan dalam mengasihi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar