Baca : II Timotius 1
: 3 – 18
Tuhan
kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah
berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam
penjara. (II Timotius 1 : 16)
Jika hari ini Anda
memiliki seorang sahabat yang menjadi musuh negara dan dijebloskan dalam
penjara, beranikah Anda secara terang-terangan berkata dia adalah sahabat Anda
dan mau menengoknya dalam penjara? Sebagian orang biasanya hanya mau berteman
atau bersahabat dengan seseorang yang memberinya keuntungan. Jika teman atau
sahabatnya ini justru merugikan atau membuatnya celaka, maka buru-buru ia
menjauh. Jangankan mau menengok ke penjara, mengakui bahwa dia adalah
sahabatnya pun tidak mau.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, dunia mengajarkan agar kita
memiliki sebanyak mungkin teman yang memberikan keuntungan kepada kita dan
menghindari teman yang membuat kita celaka, namun Alkitab mengajarkan kita
sesuatu yang berbeda. Amsal 17:17 berkata : Seorang sahabat menaruh kasih
setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran. Kalau kita hanya mengasihi
seseorang hanya di waktu dia jaya dan hidup enak, kita bukanlah sahabat sejati.
Bicara masalah sahabat sejati, kita bisa belajar dari Onesiforus yang
memberitakan kabar sukacita kepada Paulus. Onesiforus tidak malu mengakui
Paulus adalah sahabatnya dan mengunjunginya di penjara, padahal di masa itu Kekristenan
mengalami tekanan hebat. Tak hanya sekali, namun berkali-kali Onesiforus
menyegarkan hati Paulus. Itulah kawan sejati, selalu memberitakan kabar
sukacita setiap waktu.
Sudahkah kita menjadi pribadi yang memberitakan kabar
sukacita kepada siapapun yang kita temui hari ini, terutama pada orang-orang
yang sedang letih lesu, lemah iman, dan menderita? Sepanjang hidupNya di dunia,
Tuhan selalu mengabarkan kabar sukacita kepada siapapun, hendaknya kita pun
melakukan hal yang sama. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Sabtu,
3 Desember 2011
Pertanyaan : Sudahkah aku menjadi pribadi yang
memberitakan kabar sukacita?
Aplikasi : Jadilah pribadi yang mengabarkan
kabar sukacita.
Doa :
Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang memberitakan kabar sukacita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar