Baca : Matius 7 : 15 – 20
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian
1 : 27)
Ketika menatap wajah
kita di cermin, pasti pernah terlintas dalam benak kita bahwa rupa kita
biasanya mirip dengan ayah atau ibu kandung kita. Umpama, ayah kita adalah
seseorang berambut keriting, berkulit sawo matang dan bertubuh tinggi, biasanya
kita pun mewarisi salah satu bentuk fisik itu. Mungkin rambut kita keriting dan
kulit sawo matang juga. Tak hanya secara fisik, secara talenta pun biasanya
kita mewarisi talenta orangtua kita. Contoh mudahnya saya sendiri. Almarhum
Papa saya sangat pintar menulis dan melukis. Di jaman beliau, Papa adalah
satu-satunya orang dalam pergaulannya yang terkenal pintar melukis dan membuat
artikel. Talenta Papa menurun pada saya yaitu menulis, namun saya sama sekali
tak bisa melukis. Hal ini bisa terjadi karena kita adalah anak dari orangtua
kandung kita. Apapun kelemahan atau kelebihan kedua orangtua kita, baik secara
bentuk fisik, talenta maupun bahasa tubuh, kita pasti mewarisi sebagian atau
mungkin seluruh kelebihan atau kelemahan mereka karena kita adalah anak kandung
mereka.
Sekarang mari kita membahas dalam lingkup yang lebih luas
yaitu sebagai anak Tuhan. Kita tentu mengaku bahwa kita adalah anak Tuhan,
karena kita sudah menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Puji Tuhan kalau kita
sudah menjadi anak-Nya. Pertanyaannya sekarang, apakah kita sudah mewarisi
sifat-sifat atau karakter Tuhan? Dalam kisah penciptaan dunia, Alkitab mencatat
Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya, laki-laki maupun perempuan.
Secara fisik, Tuhan membentuk kita serupa dengan-Nya, lalu sekarang bagaimana
dengan sikap dan cara pandang kita. Apakah cara pandang kita sama dengan Tuhan,
atau cara pandang kita masih sama dengan dunia? Sangat disayangkan karena ada
sebagian orang Kristen tidak mewarisi sifat-sifat Tuhan seperti kasih,
sukacita, damai sejahtera, suka memberi, mudah mengampuni musuh, atau rajin,
walaupun mereka sudah bertahun-tahun menjadi Kristen. Cara berpikir atau
tingkah laku mereka bertolak belakang dengan sifat-sifat Tuhan.
Renungan hari ini mengajak kita mengintrospeksi diri
apakah kita sudah meniru karakter dan sifat Bapa di surga? Kalau kita mengaku
diri kita anak Tuhan, maka cara kita berpikir, cara kita bertindak, cara kita
memecahkan masalah, atau apapun, harus serupa dengan apa yang Tuhan lakukan.
Seorang anak pasti mirip orangtuanya baik secara fisik maupun talenta, seorang
anak Tuhan pasti mirip dengan Tuhan, yaitu hidup sesuai kebenaran firman Tuhan.
• Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Girls – Jumat, 18 November 2011
Pertanyaan : Apakah aku sudah meniru karakter dan sifat
Tuhan?
Aplikasi : Hiduplah sesuai kebenaran firman
Tuhan.
Doa : Tuhan, ajar aku hidup sesuai
kebenaran-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar