Baca : Matius 7 : 24
– 27
Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (Matius 7 : 24)
Sewaktu saya kuliah di
kota Semarang pada tahun 2003, saya tak langsung tinggal di rumah kost, namun
oleh ortu saya dititipkan di rumah Tante saya selama kurang lebih 3 bulan.
Karena keluarga Tante termasuk disiplin dalam hal bangun pagi, maka mau tak mau
selama saya tinggal menumpang di rumahnya, saya membiasakan diri bangun setiap
pukul 5 pagi. Saya sengaja melakukan itu selain karena sungkan, juga supaya
tidak dianggap anak yang malas, yang ujung-ujungnya bisa memalukan ortu saya
sendiri. Setelah bangun pagi, biasanya saya jogging di jalan seputar kompleks
rumah atau mencuci pakaian saya sendiri. Pukul tujuh pagi saya berangkat ke
kampus naik angkot. Setelah kost, kebiasaan bangun pagi ini lenyap. Saya hanya
sesekali saja kalau pas niat sengaja bangun pagi untuk jogging, hari hari selanjutnya
saya bangun pukul 8 atau 9 pagi, itu pun karena ada mata kuliah pagi.
Girls, kebiasaan saya bangun pagi tak berakar kuat karena
kebiasaan itu saya lakukan terpaksa, agar tidak dikatakan anak malas. Bukan
karena sadar bangun pagi itu baik untuk kesehatan dan membuat kinerja saya jauh
lebih produktif. Oleh karena itu jangan heran kalau ada sebagian diantara kita
mula-mula semangat ikut Tuhan, siap pikul salib, optimis menjadi pelaku firman,
namun setelah berjalan selama beberapa saat, kita loyo dan suam-suam kuku.
Penyebabnya sangat sederhana, kita tidak berakar kuat dalam Tuhan. Kita tahu
menjadi seorang Kristen harus pikul salib or harus menjadi pelaku firman, namun
kita taat karena ada yang mengawasi, karena ortu kita aktivis gereja, atau kita
belajar di sekolah Kristen, dll.
Girls, sampai kapan pun kita nggak akan pernah maksimal
dalam mengerjakan sesuatu, kalau kita tidak terlebih dahulu berakar kuat dalam
Tuhan. pohon yang berbuah lebat dan tahan menghadapi kerasnya tiupan angin
adalah pohon yang berakar kuat ke dalam tanah. Hidup kita pun sama, saat kita
berakar kuat dalam Tuhan, maka kita pasti berbuah banyak dan tahan uji dalam
menghadapi berbagai cobaan hidup. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Girls – Senin, 17 Desember 2011
Pertanyaan : Apakah aku sudah berakar kuat dalam Tuhan?
Aplikasi : Berakarlah dengan kuat maka kita
pasti akan berbuah.
Doa : Tuhan, ajar aku berakar kuat
di dalam Engkau. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar