Baca : Yesaya 53 : 1 - 12
Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)
Putri Sayako adalah anak ke-3 dan putri
satu-satunya dari kaisar Akihito. Sayako belajar dan lulus dari Departemen
Bahasa dan Sastra Jepang dari Fakultas Sastra universitas Gakushuin pada tahun
1992. Pada tahun yang sama, ia menerima jabatan sebagai peneliti madya di
Institut Yamashina bidang ornitologi. Pada 1998 ia diangkat menjadi peneliti
senior pada lembaga yang sama. Ia banyak bepergian ke dalam maupun luar negeri
Jepang sebagai wakil dari keluarga kekaisaran. Karena mencintai Yoshiki Kuroda
yang hanya rakyat biasa dan bekerja sebagai perancang kota, Sayako rela melepas
gelar putrinya dan menjadi rakyat biasa. mereka menikah pada 15 November 2005
dan menjadi rakyat biasa. sehari-hari Sayako kini memasak, membersihkan
kondominium sewaan, mencuci, menyetrika, berbelanja di supermarket,
membersihkan tempat sampah, dan menyetir mobil sendiri.
Cinta adalah
sebuah pengorbanan. Kalau kita berkata kita mencintai seseorang namun tidak mau
berkorban, itu bukan cinta melainkan nafsu. Sekarang bagaimana dengan cinta
kita kepada Tuhan? Setiap minggu kita biasa menyanyikan lagu bertema cinta akan
Tuhan, dalam beberapa kesempatan mulut kita pun berkata kita mencintai Tuhan.
Namun sudahkah kita berkorban untuk Tuhan? Saat orang-orang membenci karena
kita tak mau bergosip, apakah kita lemah iman? Saat pendeta menantang kita
menginjil, apakah kita mau menginjil dengan sukacita? Saat teman-teman satu per
satu menikah sedangkan kita belum menikah karena menunggu pasangan yang
seimbang, tetapkah kita berkata Tuhan itu baik? Saat gereja menantang untuk
persembahan khusus karena sedang ada renovasi gereja, maukah kita memberikan
persembahan dengan sukacita?
Keluarga yang
dikasihi Tuhan, Tuhan sudah berkorban bagi kita sehingga jika Tuhan saat ini
memberikan tantangan untuk kita berkorban, mari kita mau berkorban. Jangan
pernah ragu mengorbankan apapun demi Tuhan karena Tuhan sudah mengorbankan
anakNya untuk kita. • Richard T.G.R
Catatan :
Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 27 November 2011
Pertanyaan :
Apakah aku mau berkorban untuk Tuhan?
Aplikasi : Jangan pernah hitung-hitungan saat Tuhan meminta kita
berkorban.
Doa : Tuhan, ajar aku berani berkorban
untuk-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar