Website counter

Kamis, 08 Desember 2011

Berkorban Karena Cinta


Baca : Yesaya 53 : 1 - 12
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)

Putri Sayako adalah anak ke-3 dan putri satu-satunya dari kaisar Akihito. Sayako belajar dan lulus dari Departemen Bahasa dan Sastra Jepang dari Fakultas Sastra universitas Gakushuin pada tahun 1992. Pada tahun yang sama, ia menerima jabatan sebagai peneliti madya di Institut Yamashina bidang ornitologi. Pada 1998 ia diangkat menjadi peneliti senior pada lembaga yang sama. Ia banyak bepergian ke dalam maupun luar negeri Jepang sebagai wakil dari keluarga kekaisaran. Karena mencintai Yoshiki Kuroda yang hanya rakyat biasa dan bekerja sebagai perancang kota, Sayako rela melepas gelar putrinya dan menjadi rakyat biasa. mereka menikah pada 15 November 2005 dan menjadi rakyat biasa. sehari-hari Sayako kini memasak, membersihkan kondominium sewaan, mencuci, menyetrika, berbelanja di supermarket, membersihkan tempat sampah, dan menyetir mobil sendiri.

Cinta adalah sebuah pengorbanan. Kalau kita berkata kita mencintai seseorang namun tidak mau berkorban, itu bukan cinta melainkan nafsu. Sekarang bagaimana dengan cinta kita kepada Tuhan? Setiap minggu kita biasa menyanyikan lagu bertema cinta akan Tuhan, dalam beberapa kesempatan mulut kita pun berkata kita mencintai Tuhan. Namun sudahkah kita berkorban untuk Tuhan? Saat orang-orang membenci karena kita tak mau bergosip, apakah kita lemah iman? Saat pendeta menantang kita menginjil, apakah kita mau menginjil dengan sukacita? Saat teman-teman satu per satu menikah sedangkan kita belum menikah karena menunggu pasangan yang seimbang, tetapkah kita berkata Tuhan itu baik? Saat gereja menantang untuk persembahan khusus karena sedang ada renovasi gereja, maukah kita memberikan persembahan dengan sukacita?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Tuhan sudah berkorban bagi kita sehingga jika Tuhan saat ini memberikan tantangan untuk kita berkorban, mari kita mau berkorban. Jangan pernah ragu mengorbankan apapun demi Tuhan karena Tuhan sudah mengorbankan anakNya untuk kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 27 November 2011
Pertanyaan    : Apakah aku mau berkorban untuk Tuhan?
Aplikasi          : Jangan pernah hitung-hitungan saat Tuhan meminta kita berkorban.
Doa                 : Tuhan, ajar aku berani berkorban untuk-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar