Baca : Lukas 17 : 7 –
10
Bukankah
sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum. (Lukas 17 : 8)
Sewaktu
kita masih duduk di bangku sekolah dasar, kita pasti belajar tentang hak dan
kewajiban. Hak adalah sesuatu yang selayaknya kita terima sedangkan kewajiban
adalah tanggung jawab yang harus kita lakukan. Untuk bisa menerima hak, kita
harus melakukan kewajiban. Kewajiban adalah syarat untuk kita menikmati hak.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, hidup kita
dipenuhi berbagai macam hak dan kewajiban. Tanpa perlu kita bahas satu per
satu, kita sesungguhnya sudah tahu mana yang menjadi kewajiban kita dan mana
yang menjadi hak kita. Namun lucunya kadang ada beberapa orang di antara kita
hanya fokus pada hak saja, namun mengabaikan kewajiban. Kita menuntut
perusahaan memberikan kenaikan gaji dan tunjangan ini itu, namun kita melakukan
kewajiban setengah-setengah. Kita menuntut berkat pada Tuhan, namun kita tidak
melakukan kewajiban kita sebagai muridNya. Kita menuntut anak kita jadi cerdas
dan juara sekolah, namun kita tak mau mendampinginya belajar dan memberikan
sarana yang ia butuhkan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, lakukan
kewajiban Anda terlebih dahulu secara maksimal, maka barulah Anda bisa
menikmati hak. Jangan jadikan alasan gaji kita kecil, tuntutan kerja terlalu
berat atau fasilitas yang tak memadai sebagai alasan kita tidak melakukan
kewajiban, namun jadikan kekurangan dan beban itu sebagai sarana untuk kita
melakukan yang terbaik dalam kewajiban kita. Lakukan dahulu kewajiban kita,
maka barulah kita pantas mendapatkan hak kita. {rtgr}
Catatan :
Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 8 Desember 2011
Pertanyaan :
Sudahkah aku melakukan kewajiban sebelum meminta hakku?
Aplikasi :
Lakukan dahulu kewajiban.
Doa : Tuhan, ajar aku
melakukan kewajiban sebaik mungkin sebelum menuntut hak. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar