Website counter

Kamis, 08 Desember 2011

Pembalut

Baca : Mazmur 139 : 1 – 24
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. (Mazmur 139 : 23)

Pembalut, setiap wanita pasti menggunakannya. Cobalah kalau pembalut belum ditemukan, kita pasti kerepotan saat sedang mengalami menstruasi alias datang bulan. Pembalut walaupun tidak kelihatan adalah sesuatu yang sangat penting dan selalu kita butuhkan. Pembalut yang baik adalah pembalut yang bisa menyerap darah kotor, tidak mengkerut, tidak bocor, tidak menyebabkan kulit iritasi, ringan, tidak menghambat gerakan kita, dan tipis. Jadi apapun merek pembalut atau berapapun harga sebuah pembalut, semuanya itu bermutu kalau memenuhi syarat-syarat di atas.

WANITA, apapun denominasi gereja kita, apapun pekerjaan kita, apapun latar belakang pendidikan kita, semuanya itu berharga dan mulia di mata Tuhan dan manusia. Namun semua hal yang kita miliki tadi akan sia-sia kalau segala sesuatu yang kita kerjakan tidak memberikan dampak positif untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama. Salah satu fenomena yang berkembang sekarang ini adalah sebagian orang lebih fokus memperhatikan dan membangun diri sendiri. Mereka bisa bekerja dari pagi sampai malam, berhasil meraih karier dalam perusahaan, sibuk sekolah sehingga berhasil meraih gelar sarjana, sibuk mempercantik diri dengan ikut klub kebugaran, menjaga pola makan atau menjalani diet tertentu, dan ada sebagian orang yang rela operasi plastik agar tubuhnya lebih cantik dan seksi.

Tidak salah kita mempercantik penampilan, menambah ilmu pengetahuan, atau meningkatkan karier. Tetapi jangan lupa, kita hidup bukan hanya untuk mengejar semuanya itu. Semua penampilan luar kita akan sia-sia jika kita lupa membangun rohani kita. Sia-sia orang memiliki gelar sarjana berderet-deret jika menyalahgunakan ilmunya untuk korupsi. Sia-sia orang mempercantik diri, jika kecantikannya untuk menjual diri. Sia-sia orang mengejar karier jika keluarganya berantakan. Sia-sia kita menjadi Kristen jika hidup hanya untuk memuaskan diri sendiri. Kekristenan kita akan bermutu jika kita melakukannya untuk Tuhan dan sesama. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Jumat, 2 Desember 2011
Pertanyaan    : Sudahkah hidupku memberi dampak positif untuk Tuhan dan sesama?
Aplikasi          : Gunakan segala kemampuan kita untuk memuliakan Tuhan dan sesama.
Doa                 : Tuhan, ajar aku agar bisa merawat kerohanianku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar