Website counter

Kamis, 08 Desember 2011

Pukulan yang Menyakitkan


Baca : Ibrani 12 : 1 – 17
Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. (Ibrani 12 : 6)

Beberapa hari yang lalu saya memukul keponakan saya. Kejadian itu bermula ketika saya dan keluarga Koko saya berbelanja ke sebuah mall. Keponakan laki-laki saya yang baru berumur 2 tahun termasuk anak yang banyak tingkah. Di mall ia berjalan ke sana ke mari dan kadang berteriak-teriak. Ketika pulang, Koko mengajak kami makan di sebuah warung makan di sebrang mall. Karena membawa barang belanjaan dan istrinya mengendong anaknya yang masih bayi, anak itu saya gandeng.

Begitu kami akan menyebrang mall, karena tidak sabaran menunggu kendaraan yang lalu lalang, ia melepaskan pegangan saya dan lari menyebrang. Saya dan keluarga kaget bukan kepalang. Beruntung beberapa motor yang melintas sigap menginjak rem dan berhenti sehingga tidak terjadi kecelakaan. Kami segera meminta maaf kepada para pengemudi itu dan menyebrang. Sesampainya di sebrang saya langsung pukul pantat keponakan saya dengan keras sampai ia menangis. Saya melakukan itu agar ia tidak mengulangi perbuatan nekatnya lagi dan demi keselamatannya nyawanya sendiri. Setelah ia berhenti menangis dan tenang, saya dan Papanya memberikan pengertian kenapa tadi saya memukulnya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan. sebagai orangtua yang mengasihi anaknya, kadang kita mau tidak mau harus menghajar anak kita bila ia melakukan kesalahan yang bisa membahayakan orang lain atau dirinya sendiri. Kalau saat ini kita merasa Tuhan sedang menghajar kita sampai menderita, belajarlah mengoreksi diri. Tuhan ijinkan penderitaan dan kegagalan datang pasti dengan maksud baik, salah satunya sebagai peringatan karena kita sadar atau tanpa sadar sudah berbuat dosa. Jangan marah pada Tuhan dan lemah rohani, namun cobalah mengoreksi diri, dosa apakah yang sudah kita perbuat dan bertobat. Tidak ada hajaran yang enak namun itulah yang kelak akan menghasilkan buah kebenaran. Bersukacitalah kalau Tuhan masih mau menghajar kita karena itu bukti Ia mengasihi kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 24 November 2011
Pertanyaan    : Apakah aku sakit hati menerima hajaran Tuhan?
Aplikasi          : Berterima kasih dan bersukacitalah atas setiap hajaran Tuhan.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk setiap hajaran-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar