Baca : Ibrani 12 : 1 – 17
Karena Tuhan
menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya
sebagai anak. (Ibrani 12 : 6)
Beberapa hari yang lalu saya
memukul keponakan saya. Kejadian itu bermula ketika saya dan keluarga Koko saya
berbelanja ke sebuah mall. Keponakan laki-laki saya yang baru berumur 2 tahun
termasuk anak yang banyak tingkah. Di mall ia berjalan ke sana ke mari dan
kadang berteriak-teriak. Ketika pulang, Koko mengajak kami makan di sebuah
warung makan di sebrang mall. Karena membawa barang belanjaan dan istrinya mengendong
anaknya yang masih bayi, anak itu saya gandeng.
Begitu kami akan menyebrang mall,
karena tidak sabaran menunggu kendaraan yang lalu lalang, ia melepaskan
pegangan saya dan lari menyebrang. Saya dan keluarga kaget bukan kepalang.
Beruntung beberapa motor yang melintas sigap menginjak rem dan berhenti
sehingga tidak terjadi kecelakaan. Kami segera meminta maaf kepada para
pengemudi itu dan menyebrang. Sesampainya di sebrang saya langsung pukul pantat
keponakan saya dengan keras sampai ia menangis. Saya melakukan itu agar ia
tidak mengulangi perbuatan nekatnya lagi dan demi keselamatannya nyawanya
sendiri. Setelah ia berhenti menangis dan tenang, saya dan Papanya memberikan
pengertian kenapa tadi saya memukulnya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan.
sebagai orangtua yang mengasihi anaknya, kadang kita mau tidak mau harus
menghajar anak kita bila ia melakukan kesalahan yang bisa membahayakan orang
lain atau dirinya sendiri. Kalau saat ini kita merasa Tuhan sedang menghajar
kita sampai menderita, belajarlah mengoreksi diri. Tuhan ijinkan penderitaan
dan kegagalan datang pasti dengan maksud baik, salah satunya sebagai peringatan
karena kita sadar atau tanpa sadar sudah berbuat dosa. Jangan marah pada Tuhan
dan lemah rohani, namun cobalah mengoreksi diri, dosa apakah yang sudah kita
perbuat dan bertobat. Tidak ada hajaran yang enak namun itulah yang kelak akan
menghasilkan buah kebenaran. Bersukacitalah kalau Tuhan masih mau menghajar
kita karena itu bukti Ia mengasihi kita. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 24 November 2011
Pertanyaan : Apakah aku
sakit hati menerima hajaran Tuhan?
Aplikasi : Berterima
kasih dan bersukacitalah atas setiap hajaran Tuhan.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk setiap hajaran-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar