Website counter

Kamis, 08 Desember 2011

Menertawakan Diri Sendiri


Baca : I Timotius 1 : 12 – 17 dan Lukas 18 : 9 – 14
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. (I Timotius 1 : 15)

Saya memiliki seorang keponakan yang baru saja berusia dua tahun. Seperti umumnya batita lainnya, tingkahnya sangat lucu. Pernah ia melempar helicopter ke arah depan, namun justru lemparannya ke arah belakang, ia tertawa atas kesalahannya. Pernah pula ia mengejar bola dan jatuh karena kurang hati-hati, ia bukannya menangis malah tertawa. Beda sekali dengan kita orang dewasa yang seringkali tak mau mentertawakan kesalahan diri sendiri dan tak mau mengakui kesalahan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kadang tanpa sadar ada sebagian diantara kita yang tak mau mengakui kesalahan atau dosa diri sendiri dan kita berlaku seolah-olah diri kita sempurna tanpa cacat. Kita paling anti kalau mengaku salah, dan segera membela diri habis-habisan bila ada orang menegur kesalahan kita. Dengan cepat kita memberi dalih bahwa itu kesalahan orang lain atau karena kondisi yang tak memungkinan. Sikap ini jelas tidak baik untuk diri kita sendiri karena Firman Tuhan mengajari kita untuk berani mengakui dosa atau kesalahan diri sendiri, agar kita mendapatkan pengampunan dan kelegaan. Pemungut cukai mendapat pengampunan dari Tuhan sedangkan orang Farisi tidak karena si pemungut cukai mau mengakui segala dosanya. Sedangkan orang Farisi merasa dirinya paling benar karena sudah melakukan ini dan itu. Paulus bisa dipakai Tuhan luar biasa karena ia mengakui dirinya adalah orang yang paling berdosa.

Berani mentertawakan diri sendiri dan mengakui kesalahan bukanlah hal yang membuat harga diri kita jatuh, namun justru membuat Tuhan bangga dan orang-orang di sekitar kita akan semakin hormat. Mari kita menjadi pribadi yang berani jujur pada diri sendiri dan Tuhan, yang salah satu tindakannya dengan kita bisa mentertawakan diri sendiri dan mengakui kesalahan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 30 November 2011
Pertanyaan    : Apakah aku mau mentertawakan diri sendiri?
Aplikasi          : Beranilah mengakui kesalahan dan mentertawakan diri sendiri.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang jujur. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar