Baca : I Raja-raja 21
: 1 – 29 dan I Raja-raja 22 : 1 – 40
Tetapi
Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan
difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan." ( I Raja-raja 22
: 14)
Beberapa tahun lalu
saat saya menjadi administrasi di satu perusahaan, saya pernah menentang
perintah atasan. Kala itu atasan menyuruh memanipulasi sejumlah nota. Saya
menolak melakukan perintah itu karena melanggar hukum dan dosa. Atasan marah
karena ″pemberontakan″ saya seorang. Beliau pun mengancam akan memecat kalau
saya tak mau patuh, namun saya tak bergeming. Hasilnya saya tidak dipecat dan
sering dimintai pendapat. Pada waktu mengundurkan diri untuk merintis usaha,
atasan berusaha menahan tetap tinggal karena perlawanan saya yang sering
menyakitkan hatinya baik untuk perusahaan.
Ahab mati karena ia benci mendengar perkataan nabi Tuhan.
Saat Elia menegur, Ahab benci kepada Elia (21:20) yang menyatakan hukuman Tuhan
atas peristiwa kebun anggur Nabot. Saat Mikha menyatakan bahwa Israel akan
kalah perang, Ahab benci kepada Mikha dan menjatuhinya hukuman (22:27). Hamba
Tuhan, memang sulit berdiri sebagai pribadi yang berani mengatakan kebenaran,
berani menegur, berani menentang demi mencegah bencana, daripada menjadi
pribadi yang menyenangkan seseorang dengan menyetujui perbuatan dosa. Biasa
kita temui lebih banyak karyawan yang asal bapak senang, daripada karyawan yang
″bandel″ karena ingin perusahaannya bersih dan maju. Biasa kita temui lebih
banyak jemaat yang asal pendeta senang, daripada jemaat yang apa adanya menegur
dan memberitahu kekurangan pemimpinnya.
Apakah kita suka bergaul dengan kelompok ABS, atau orang
jujur yang mau menegur karena ingin kita selamat? Apakah kita berani menegur
seseorang demi keselamatannya? Menegur untuk menyelamatkan memang sulit.
Menerima teguran yang baik pun sulit. Namun, mari mau merendahkan hati saat
menerima teguran dan berani menegur demi kebaikan orang yang kita kasihi. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya
sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi (Amsal 15:32).
• Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Penuai – Jumat, 24 February 2012
Pertanyaan : Pergaulan apa yang selama
ini aku suka?
Aplikasi : Mau menerima teguran
dan berani memberikan teguran.
Doa : Tuhan, ajar aku
merendahkan diri saat menerima teguran. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar