Website counter

Selasa, 14 Februari 2012

Memberi Teladan

Baca : Ulangan 6 : 1 – 25
Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. (Ulangan 6 : 7)

Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Murdijati Gardjito, masalah makan tidak hanya terkait masalah perut, tetapi terutama masalah budaya. Dari kebersamaan kita makan bersama keluarga, kita bisa menanamkan banyak nilai kebajikan pada anak. Lho kok bisa, bagaimana caranya? Sederhana, saat kita makan bersama, yaitu ayah, ibu dan anak, sebagai orangtua kita bisa mengajarkan toleransi dan tenggang rasa di meja makan seperti mengambil makanan berurutan mulai dari ayah, ibu, kemudian anak tertua, terakhir anak terkecil. Saat makan kita bisa mengajari anak sabar, mau memikirkan kepentingan orang lain, dan tidak main serobot dalam mengambil makanan yang tersedia.

Budaya makan bersama kini semakin jarang dilakukan karena semakin sibuknya orangtua bekerja sehingga tak heran terjadi perubahan hidup ke arah negatif seperti semakin rendahnya rasa tenggang rasa dan toleransi. Orang begitu mudah main serobot saat mengantri di kasir, main serobot saat mengantri sembako atau main serobot saat menunggu lampu merah. Walaupun terkesan remeh, budaya makan bersama di meja makan sangatlah penting kita lakukan. (Sumber : Harian Kompas, Minggu – 13 Maret 2011).

WANITA, Tuhan menyuruh kita sebagai orangtua Kristen untuk senantiasa mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak kita dalam segala tindakan seperti saat dalam perjalanan, saat berbaring, atau saat kita bangun. Di tengah kesibukan kita bekerja, sudahkah kita melakukan itu, atau kita menyerahkan tanggung jawab itu kepada pihak sekolah atau gereja? Memang betul sekolah dan gereja pasti akan berusaha memberikan pendidikan rohani yang terbaik, tetapi sebagai orangtua Anda-lah figur terbaik yang akan selalu menjadi teladan bagi anak.

WANITA, kalau Anda jarang makan bersama, jarang ngobrol dari hati ke hati saat nonton tv bersama, jarang menemani dan mengajari saat mereka belajar di rumah, jarang menemani mereka menonton pertandingan bola atau acara-acara sekolah anak, mereka akan mencontoh ketidakpedulian Anda. Walaupun sekolah dan gereja memberikan berbagai nasehat yang baik, itu tak akan berdampak maksimal jika Anda sebagai orangtua tidak mampu memberikan nasehat dan teladan yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk mendidik anak sesuai kebenaran firman Tuhan. Mari kita belajar lebih banyak meluangkan waktu bersama anak dalam berbagai kesempatan.  • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Jumat, 10 February 2012
Pertanyaan     : Sudahkah kita melakukan tanggung jawab sebagai orang tua?
Aplikasi          : Luangkan waktu bersama anak dalam berbagai kesempatan.
Doa                : Tolong aku Tuhan agar bisa mengajar anak-anakku dengan benar. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar