Baca : Kolose 3 : 5 –
17
Karena
itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,
kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan
kesabaran. (Kolose 3 : 12)
Di Pulau Madura,
karapan sapi sudah dikenal sejak abad XV. Semula karapan sapi diadakan di
tegalan sebagai ucapan syukur karena panen yang berhasil. Lalu, karapan sapi
berkembang menjadi perlombaan yang diadakan setiap tahun. Sapi yang ikut dalam
karapan harus sapi jantan asli Madura. Kelompok sapi ini disebut sapi
bangsawan, karena mulai dari kecil mereka diperlakukan sangat istimewa. Mereka
tak boleh merumput di sembarang tempat. Makanan mereka ditempatkan di tempat
yang lebih tinggi dari tubuhnya sehingga tubuh sapi bangsawan menjadi tegap dan
wajahnya selalu tengadah.
Kesehatan sapi sangat dijaga. Sapi diberi berbagai macam
jamu seperti telur ayam, madu, kelapa muda, dan kunyit. Seminggu sekali sapi
dilatih berlari agar nafasnya kuat dan otot-otot tubuhnya menjadi kekar. Pada
usia 2 tahun, tinggi sapi sudah mencapai 115 cm, artinya sapi ini sudah siap
diturunkan ke arena. Supaya lebih kuat, jamu mereka pun ditambah. Menjelang
pertandingan, seekor sapi diberi 50 butir telur setiap harinya. Tubuhnya diurut
dengan air hangat supaya otot-ototnya mengendur. Ketika berlomba, kecepatan
sapi dimaksimalkan. Tubuh sapi dimandikan dengan air yang dicampur dengan cabe,
jahe, dan balsam, kemudian sapi diberi kopi murni. Sesaat sebelum bendera merah
dikibaskan, bagian pantat sapi dikorek-korek dengan paku. Air cabe pun meleleh
ke lukanya sehingga sapi terlonjak kesakitan dan kemudian berlari dengan
kecepatan tinggi. Sapi yang menang harganya akan melonjak puluhan juta dan
pemiliknya disegani penduduk setempat.
Jagoan Kristus, sapi saja harus rela dilatih dan menjalani
disiplin tinggi agar menjadi juara, apalagi manusia, ya? Untuk menjadi juara,
kita pun harus mau disiplin dan terus melatih kemampuan kita setiap hari.
Belajarlah yang tekun, dan berdoalah dengan setia sehingga kamu menjadi pribadi
juara. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Junior – Sabtu, 18 February 2012
Pertanyaan : Apakah aku rela dilatih?
Aplikasi : Belajarlah dengan tekun.
Doa : Terima kasih untuk latihan
dan disiplin yang Engkau berikan, Tuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar