Website counter

Rabu, 08 Februari 2012

Sapi Bangsawan

Baca : Kolose 3 : 5 – 17
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (Kolose 3 : 12)

Di Pulau Madura, karapan sapi sudah dikenal sejak abad XV. Semula karapan sapi diadakan di tegalan sebagai ucapan syukur karena panen yang berhasil. Lalu, karapan sapi berkembang menjadi perlombaan yang diadakan setiap tahun. Sapi yang ikut dalam karapan harus sapi jantan asli Madura. Kelompok sapi ini disebut sapi bangsawan, karena mulai dari kecil mereka diperlakukan sangat istimewa. Mereka tak boleh merumput di sembarang tempat. Makanan mereka ditempatkan di tempat yang lebih tinggi dari tubuhnya sehingga tubuh sapi bangsawan menjadi tegap dan wajahnya selalu tengadah.

Kesehatan sapi sangat dijaga. Sapi diberi berbagai macam jamu seperti telur ayam, madu, kelapa muda, dan kunyit. Seminggu sekali sapi dilatih berlari agar nafasnya kuat dan otot-otot tubuhnya menjadi kekar. Pada usia 2 tahun, tinggi sapi sudah mencapai 115 cm, artinya sapi ini sudah siap diturunkan ke arena. Supaya lebih kuat, jamu mereka pun ditambah. Menjelang pertandingan, seekor sapi diberi 50 butir telur setiap harinya. Tubuhnya diurut dengan air hangat supaya otot-ototnya mengendur. Ketika berlomba, kecepatan sapi dimaksimalkan. Tubuh sapi dimandikan dengan air yang dicampur dengan cabe, jahe, dan balsam, kemudian sapi diberi kopi murni. Sesaat sebelum bendera merah dikibaskan, bagian pantat sapi dikorek-korek dengan paku. Air cabe pun meleleh ke lukanya sehingga sapi terlonjak kesakitan dan kemudian berlari dengan kecepatan tinggi. Sapi yang menang harganya akan melonjak puluhan juta dan pemiliknya disegani penduduk setempat.

Jagoan Kristus, sapi saja harus rela dilatih dan menjalani disiplin tinggi agar menjadi juara, apalagi manusia, ya? Untuk menjadi juara, kita pun harus mau disiplin dan terus melatih kemampuan kita setiap hari. Belajarlah yang tekun, dan berdoalah dengan setia sehingga kamu menjadi pribadi juara. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Sabtu, 18 February 2012
Pertanyaan     : Apakah aku rela dilatih?
Aplikasi          : Belajarlah dengan tekun.
Doa                : Terima kasih untuk latihan dan disiplin yang Engkau berikan, Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar