Baca : Keluaran 1 :
15 – 22
Tetapi
bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan
raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. (Keluaran 1 : 17)
Mariam
(43) adalah warga Parit Baru, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi
Kalimantan Barat. Ekonomi rumah tangganya pernah mengalami masalah berat saat
terjadi kebangkrutan puluhan pabrik pengolahan kayu setelah penertiban
pembalakan hutan di Kalimantan Barat pada tahun 2006 yang mengakibatkan
menganggurnya puluhan ribu tenaga kerja, termasuk dia dan suaminya. Walau
sempat bingung karena menganggur, ia bersama beberapa ibu rumah tangga yang
sebagian juga menganggur, membuat makanan ringan olahan. Meski kecil-kecilan,
usaha tersebut mampu mencukupi kebutuhan hidup, bahkan dirinya bisa menabung
dan membuka warung kecil-kecilan. Senong (53) juga warga parit Baru yang
mengalami nasib sama seperti Mariam. Ketika menganggur, ia lalu mengambil
inisiatif membuka warung yang modalnya ia pinjam dari koperasi setempat. Meski
modalnya kecil, ia bisa memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan sekarang Senong sudah
punya tabungan di koperasi, yang kelak kalau sudah cukup akan ia gunakan untuk
membetulkan rumahnya.
WANITA, dari kisah Mariam dan Senong, kita
bisa belajar bahwa usaha dan doa pasti menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
diri kita sendiri dan orang lain. Mungkin saat ini sebagian kita sedang
mengalami masalah ekonomi. Kita mungkin mengalami PHK, pasangan kita sakit
parah sehingga tak mampu bekerja, usaha yang kita rintis bangkrut, atau rumah
kita mengalami kebakaran. Seberat apapun tekanan menghimpit, mari belajar
selalu mengandalkan Tuhan dan selalu mau mencari jalan keluar. Di kitab
Keluaran, akan kita dapati kisah dua orang bidan bernama Sifra dan Pua yang
melakukan satu tindakan sederhana namun berdampak sangat besar. Mereka tidak
melakukan perintah Firaun karena mereka takut akan Tuhan sehingga tetap
membiarkan bayi-bayi laki-laki Israel hidup.
WANITA, kita diciptakan Tuhan untuk menjadi
penolong (Kejadian 2:18) bagi pasangan kita sehingga mari bertindak saat
pasangan kita sedang tak berdaya. Lakukan suatu usaha untuk memulihkan keadaan,
walaupun itu dipandang kecil oleh banyak orang, sehingga Tuhan bisa memberikan
jalan keluar dan mencurahkan berkat dalam keluarga kita. Jangan pernah menyerah
dan berhenti berusaha seberat apapun tantangan menekan rumah tangga kita dan
mari kita selalu takut akan Tuhan. • Richard T.G.R
Catatan :
Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Rabu, 22 February 2012
Pertanyaan :
Apakah aku sudah menjadi penolong untuk suamiku?
Aplikasi :
Jadilah penolong suami.
Doa : Tuhan, tolong
bukakan jalan agar aku bisa menolong suamiku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar