Baca : Kejadian 1 :
20 – 25
Pujilah
TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN,
hai jiwaku! (Mazmur 103 : 22)
Platypus
(Ornithorhynchus anatinus) berasal dari Australia dan Tasmania, ditemukan
pertama kali pada tahun 1798. Semula orang-orang mengira Platypus adalah hewan
bohongan, yaitu seekor berang-berang bernasib malang yang mulutnya dijahit
orang iseng dengan paruh bebek. Jangan heran ya kalau melihat Platypus karena
bentuknya memang campur aduk. Paruh dan kakinya berselaput mirip paruh dan kaki
bebek, ekornya seperti ekor berang-berang, sementara tubuh dan bulunya seperti
anjing laut. Platypus bisa hidup di darat dan di air. Saat berenang dia
menggunakan kaki dan kemudinya adalah ekor.
Platypus termasuk hewan monotremata yang hanya ada lima
jenis di dunia, yaitu mamalia yang bertelur. Meski bertelur, Platypus tetap
menyusui anak-anaknya. Telur Platypus kecil sekali, ukurannya hanya sekitar 2
cm, dan sekali bertelur hanya 1 – 2 butir. Telur-telurnya akan menetas setelah
10 hari dierami. Setelah dirawat 3 – 4 bulan, anak-anak Platypus sudah bisa
hidup mandiri. Platypus jantan memiliki sepasang sengat beracun di tumit kaki
belakangnya untuk melindungi diri.
Jagoan Kristus, pujilah Tuhan karena Tuhan sangat kreatif.
Jutaan jenis hewan Tuhan ciptakan dengan bentuk yang berbeda-beda, namun
keturunan mereka memiliki bentuk fisik yang sama persis dengan induknya. Lebih
unik lagi manusia. Hanya dari 2 manusia yaitu Adam dan Hawa, Tuhan bisa
ciptakan milyaran manusia yang berbeda-beda rupa, bahasa, suku, budaya dan
keahlian. Tak ada satu pun manusia yang persis sama. Pujilah Tuhan karena tiada
yang sehebat diri-Nya. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Junior – Sabtu, 25 February 2012
Pertanyaan : Apakah aku mengasihi ciptaan Tuhan?
Aplikasi : Pujilah Tuhan.
Doa : Tuhan, terima kasih karena
mataku boleh melihat karya-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar