Website counter

Jumat, 17 Februari 2012

Tak Perlu Kuatir

Baca : Matius 6 : 25 – 34
Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya. (Amsal 16 : 22)

Semua manusia butuh bahan bakar minyak untuk menunjang aktifitasnya. Untuk memasak kita butuh gas elpiji, untuk menjalankan sepeda motor atau mobil kita membutuhkan bensin, dan untuk menyalakan kompor minyak kita butuh minyak tanah. Lalu apa yang akan kita lakukan jika harga gas elpiji dan bensin naik? Mau tidak mau kita harus mengeluarkan biaya lebih. Untuk mengatasi hal ini, Nyoman Suwena, seorang penduduk Desa Kerta, Kabupaten Gianyar, Bali, mengolah kotoran ternak sapinya menjadi energi biogas sebagai bahan bakar gratis untuk memasak. Ia membuat kubah reactor dari beton berukuran 10 meter kubik, lubang masuk (inlet) kotoran berdiameter 50 cm dan tinggi 40 cm, pipa-pipa air, dan kompor khusus biogas. Biaya pembuatan kompor memang cukup mahal yaitu sekitar 9 juta, namun untuk jangka panjang tidak perlu membeli tabung elpiji lagi, sehingga uang untuk membeli gas elpiji bisa ditabung.

WANITA, Sepanjang hidup, kita pasti akan selalu menghadapi masalah. Sehebat apapun masalah datang dan pergi, kita sesungguhnya bisa selalu menjadi pemenang dari setiap masalah yang ada kalau mau fokus pada solusi, bukan fokus pada masalah. Sebagian orang mengalami depresi, sakit penyakit, bahkan ada beberapa orang memilih bunuh diri karena mereka membiarkan dirinya larut dalam masalah dan tidak mau mencari solusi yang sesuai dengan masalahnya. Contoh sederhananya, gaji kita kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Solusi yang tepat adalah berusaha mencari penghasilan tambahan atau memangkas kebutuhan yang tidak perlu, bukannya berhutang menggunakan kartu kredit sehingga masalah justru makin besar.

WANITA, Tuhan selalu cukupkan apapun kebutuhan kita, yang semuanya itu baru bisa terjadi kalau kita mau terlebih dahulu menggunakan akal budi untuk menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi dan mengambil tindakan dalam rangka mewujudkan solusi itu. Masalah hasil kita serahkan kepada Tuhan, apakah banyak atau sedikit itu bagian Tuhan. Pandanglah masalah dan tantangan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup sebagai sarana untuk kita semakin percaya pada Tuhan dan sesuatu yang membangun diri kita agar semakin bertumbuh baik secara jasmani maupun rohani. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 16 February 2012
Pertanyaan     : Apakah aku menggunakan akal budiku untuk menemukan solusi?
Aplikasi          : Pergunakan akal budi dengan bijaksana.
Doa                : Tuhan, ajar aku menggunakan akal budiku untuk menemukan solusi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar