Website counter

Kamis, 30 Juni 2011

Setia Kawan


Baca : Matius 8 : 5 – 13
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Amsal 17 : 17

Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah video di YouTube berjudul Japanese Dog refuses to leave injured friend behind. Dalam video itu seorang jurnalis sedang meliput di daerah Arahama, Jepang, yang luluh lantak diterjang tsunami. Saat sedang meliput, tiba-tiba datang seekor anjing yang basah kuyup dan kedinginan ke arah jurnalis dan seakan-akan mengajak mereka mengikutinya. Saat jurnalis dan kamerawan mendekat dan men-zoom arah anjing itu berlari, mereka mendapati ada anjing lain yang sedang terkapar di sebelah tong. Semula mereka mengira anjing ini mati, namun anjing ini masih hidup. Anjing setia kawan itu tak rela temannya mati dan mencari bantuan. Saat bantuan datang, anjing itu dengan setia tetap menemani sahabatnya. Kedua anjing ini akhirnya berhasil diselamatkan dan dirawat oleh tim penolong.

Seekor anjing aja tahu arti setia kawan. Sebagai murid Yesus, Tuhan sangat ingin kita menjadi murid-Nya yang setia kawan dan tolong menolong satu sama lain baik dalam suka dan duka. Kalau kita melihat teman kita kesusahan dan butuh pertolongan, tolonglah dia tanpa menghitung untung dan rugi. Sebagai sahabat tak ada istilah rugi dan gengsi saat memberikan pertolongan. Saat kita baca kisah perwira Roma di Kapernaum yang memohon kepada Yesus, akan kita dapati kisah persahabatan antara seorang atasan dan bawahan. Cobalah bayangkan seorang perwira yang punya pangkat tinggi dan punya banyak anak buah, datang memohon kepada Yesus yang di jaman itu adalah seseorang yang dimusuhi orang-orang Farisi dan hanya seorang pengembara, demi hambanya. Perwira ini bisa aja nyuruh anak buahnya minta tolong atau dia nggak perlu mohon-mohon pada Yesus. Namun dengan menanggalkan status dan harga dirinya, ia dengan rendah hati minta tolong. Hasilnya Yesus dibuat kagum dan berkata iman sebesar ini nggak pernah Dia jumpai pada seorang pun di Israel dan hambanya pun sembuh.

Kita semua ingin memiliki sahabat yang menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran, namun sahabat seperti itu hanya bisa kita miliki kalau kita mau terlebih dahulu menjadi seseorang yang setia kawan dan selalu menjadi saudara dalam kesukaran kepada sahabat-sahabat kita. Mari kita menjadi seorang Murid Yesus yang setia kawan dan selalu menjadi saudara dalam kesukaran, sehingga kita pun akan memiliki sahabat yang setia kawan dan selalu mengasihi kita dalam apapun keadaan yang kita alami. Tanamlah kesetiakawanan, maka kamu akan menuai kesetiakawanan pula. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sahabat seperti apakah diri kita?
Aplikasi          : Jadilah sahabat yang setia dalam suka dan duka?
Doa                 : Ajar aku menjadi pribadi yang setia kawan, Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar