Website counter

Kamis, 30 Juni 2011

Melarikan Diri


Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3 : 8

Tiga tahun lalu saat saya masih bekerja di perusahaan farmasi, salah satu rekan kerja yang bekerja di bagian debt collector, melarikan uang tagihan perusahaan sejumlah sekian juta rupiah. Peristiwa itu bermula ketika rekan ini selama lebih dari tiga hari lamanya tak masuk kerja tanpa alasan, handphonenya pun selalu mati. Menurut penuturan sang ibu, ia tak pernah pulang rumah. Saat bagian keuangan mengecek pembayaran ke beberapa pelanggan yang tagihannya dia bawa, para pelanggan berkata mereka sudah membayar tagihan kepada debt collector itu. Pimpinan waktu itu tidak memperpanjang kasus ini ke pihak kepolisian karena ibu debt collector itu datang ke kantor kami dan bersedia menganti seluruh kerugian yang dilakukan anaknya. Menurut kabar, sang anak ternyata minggat ke Kota Jakarta dan tak pernah berani lagi datang ke kantor tempat saya bekerja sampai akhirnya saya mengundurkan diri dan bekerja sebagai penulis.

Saat mengingat peristiwa itu, saya belajar bahwa kadang-kadang saya dan beberapa orang Kristen pun suka melarikan diri saat melakukan dosa atau kesalahan di hadapan Tuhan. Kita bukannya mohon ampun kepada Tuhan dengan berdoa atau terbuka dengan saudara seiman, namun kita menutupi dosa atau kesalahan itu dengan sengaja tidak mau berdoa atau bersaat teduh. Dalam tindakan, macam-macam tindakan bisa kita ambil. Kita bisa melarikan diri dengan nonton film porno, mengkonsumsi narkoba, jalan-jalan ke mall, makan-makan di rumah makan atau kafe, tak pernah datang ke gereja, mundur dari pelayanan, dll. Kita berlaku seperti Adam dan Hawa saat sadar mereka sudah melanggar perintah Tuhan. Mereka bukannya datang minta ampun kepada Tuhan, namun melarikan diri sehingga Tuhan terpaksa mencari dan memanggil : ″Di manakah engkau?″

Jika hari ini kita merasa Tuhan benci atau marah dengan dosa atau kesalahan yang kita perbuat sehingga Ia tidak akan mengampuni kita, anggapan itu salah. Memang betul Tuhan marah akan dosa yang kita perbuat, namun Ia akan selalu mau mengampuni kita saat kita mau datang kepada-Nya dan mengakui dosa itu. Melarikan diri tak akan pernah menyelesaikan masalah dan justru membuat hidup kita tak tenang. Tuhan bisa saja datang menghampiri kita melalui kunjungan saudara-saudara seiman, namun alangkah lebih baik jika kita yang mau datang menghampiri-Nya, sebagai bukti kita menjadi murid yang bertanggung jawab. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab?
Aplikasi          : Beranilah mengakui kesalahan dan menerima konsekuensinya.
Doa                 : Ajar aku berani bertanggung jawab, Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar