Website counter

Minggu, 05 Juni 2011

Cinta Sejati


Baca : Yohanes 3 : 1 – 21
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

Kristin sejak lahir memiliki cacat fisik yaitu tuli. Untuk berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya, Kristin belajar menggunakan bahasa isyarat dan juga mengeluarkan suara yang tidak sesempurna orang-orang normal. Karena kekurangannya, hanya sedikit orang yang bisa berkomunikasi dengannya. Saat duduk di bangku kuliah, seorang pemuda satu gereja bernama Steve suka padanya dan Kristin sendiri ada hati dengan pemuda itu. Namun Kristin terpaksa mengubur harapannya dalam-dalam karena ia malu dengan cacat fisiknya. Beberapa bulan belakangan ini dia jarang melihat Steve. Satu tahun berlalu dan mendadak saat ia duduk di bangku gereja, Steve menepuk pundaknya dan menyapanya dengan bahasa isyarat. Rupanya selama satu tahun ini Steve mati-matian belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan Kristin. Steve rela menerima Kristin apa adanya.

Girls, cinta sejati adalah cinta yang tak menghitung untung dan rugi. Banyak diantara kita bermimpi kelak memiliki pasangan yang oke. Penampilannya keren, tubuhnya normal, pekerjaannya bonafit, otaknya encer dan berasal dari keluarga baik-baik. Tidak salah kita memiliki impian seperti itu, namun apa yang akan kita lakukan jika Tuhan berikan pasangan yang tubuhnya cacat, wajahnya biasa-biasa aja, pekerjaannya nggak terlalu wow, dan nggak pintar-pintar amat? Apakah kita tetap menuntut pasangan kita harus sesuai dengan apa yang kita inginkan atau kita menerima apapun kekurangan calon pasangan kita? Tuhan sudah memberikan teladan cinta sejati melalui diri-Nya sendiri. Tuhan tahu kita manusia berdosa yang tak layak diampuni, namun Dia merendahkan diri dan mengorbankan nyawa-Nya agar kita memperoleh hidup kekal. Yesus rela menjadi manusia sederhana untuk mengasihi kita.

Girls, mari kita belajar mencintai siapapun yang Tuhan tempatkan di sekitar kita seperti ortu, adik atau kakak, keluarga, sahabat, atau pacar, seperti cara Tuhan mencintai. Tuhan melahirkan kita ke dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, namun untuk belajar bagaimana mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan sempurna. • Stevanny Liem

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Kamis, 9 Juni 2011
Pertanyaan    : Apakah aku mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai?
Aplikasi          : Cintailah seseorang yang tidak sempurna dengan sempurna.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mencintai seperti caramu mencintai. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar