Website counter

Kamis, 30 Juni 2011

260 Karung Garam


Baca : II Raja-Raja 5 : 1 – 27
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. I Timotius 6 : 8

Koran China Daily pada tanggal 25 Maret 2011 menulis berita tentang seorang pria di China bernama Guo yang memanfaatkan kepanikan warga China akan bahaya radiasi nuklir dari Jepang, dengan memborong 6,5 ton garam di Wuhan, Provinsi Hubei, senilai 4.000 dollar AS atau sekitar 36 juta rupiah karena diyakini dapat mengurangi dampak radiasi nuklir. Guo membeli 260 karung garam dan menyewa tiga truk untuk membawanya pulang. Saat pemerintah China berhasil meyakinkan warganya bahwa radiasi tidak sampai ke China, harga garam pun anjlok. Guo kini kebingungan menjual garam yang memenuhi separuh apartemennya. Guo tak bisa menjualnya karena membeli tanpa kuitansi, dan itu ilegal, dia pun tak bisa menjualnya ke provinsi lain karena Pemerintah China mengawasi dengan ketat perdagangan garam.

Ingin untung dalam berbisnis itu harus, namun jangan sampai kita serakah sehingga justru menuai kerugian dan mendapat malu. Di jaman para nabi, ada juga seorang abdi Elisa bernama Gehazi yang harus menerima hukuman dari Tuhan berupa penyakit kusta. Kala itu Elisa atas kuasa Tuhan berhasil menyembuhkan Naaman, namun Elisa menolak pemberian Naaman. Gehazi yang melihat Naaman membawa harta yang cukup banyak menjadi gelap mata dan mengejar kereta Naaman untuk meminta harta dengan cara berbohong. Hasilnya Gehazi memang menerima harta yang dia inginkan, namun hukuman harus dia terima. Serakah itu tidak mengenal golongan, pangkat, maupun status. Kita semua bisa terkena nafsu serakah saat melihat keuntungan atau rejeki besar disodorkan di depan mata kita. Namun kita akan tetap setia kepada Tuhan dan tidak jatuh dosa, atau kita secepat kilat mengambil rejeki itu tanpa berpikir panjang, itu adalah keputusan kita sendiri. Oleh karena itu mari kita belajar mencukupkan diri dalam segala hal. Iblis punya seribu satu cara untuk menjatuhkan atau mempermalukan anak-anak Tuhan. Salah satunya melalui benih-benih keserakahan. Iblis pun bisa memberkati dan memenuhi apapun yang kita minta dengan cara cepat, enak, dan mudah, namun semuanya itu berujung kepada maut.

Belajar mencukupkan diri dalam segala hal dan selalu bersandar pada Tuhan akan membuat kita mampu membedakan mana peluang atau rejeki yang harus kita ambil dan mana yang tidak. Tuhan selalu menyediakan rejeki untuk kita semua dan Tuhan pun ingin kita semua bertumbuh dalam banyak hal, termasuk finansial, yang semuanya itu bisa didapat saat kita bijaksana menangkap peluang atau rejeki yang Tuhan berikan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku termasuk orang yang serakah?
Aplikasi          : Mencukupkan diri dalam segala hal.
Doa                 : Tuhan, ajar aku hati-hati dalam mengambil setiap peluang yang ada. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar