Website counter

Kamis, 30 Juni 2011

Belas Kasihan


Baca : Lukas 10 : 25 – 37
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Lukas 10 : 33

Akhir bulan Maret 2011, sepulang ibadah saya bersama beberapa orang teman makan-makan di sebuah restoran. Kami asyik membahas ini dan itu, dan suasana berlangsung dengan gembira. Ketika kami sedang asyik makan, saya melihat seorang tante-tante yang kurang lebih berumur 60 tahun membawa sebuah plastik besar dan sebuah kotak plastik kecil beroda yang berisi makanan ringan. Tante itu menawarkan dari satu meja demi satu meja, namun tak ada seorang pun yang membeli. Akhirnya tante ini keluar dan makan sebungkus nasi di pojok luar restoran. Dari tempat saya duduk, saya bisa melihat tante itu hanya makan nasi putih dengan sepotong tahu. Dalam hati kecil saya timbul rasa kasihan sehingga saya dan seorang teman lalu menghampiri dan bertanya dia berjualan apa. Kami lalu membeli beberapa makanan ringan itu tanpa menawar. Saya dan teman saya sesungguhnya tidak butuh makanan ringan itu, namun kami tetap membeli.

Apa yang membuat saya kasihan? Pertama karena saya pun memiliki seorang Mama yang seumuran dengan tante itu dan tinggal di panti jompo, yang setiap bulan saya bayar biaya panti itu bersama Koko saya agar Mama bisa mendapat perawatan terbaik. Kedua, saya menghargai usaha tante ini yang sudah tua, namun pantang mengemis dan memilih berjualan walaupun lebih banyak menerima penolakan. Ketiga, karena saya mempraktekkan firman Tuhan untuk saling mengasihi. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, namun kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Mengasihi Tuhan dan sesama adalah cara untuk kita bisa memperoleh hidup yang kekal, namun sudahkah kita mempraktekkan itu dalam kehidupan sehari-hari? Banyak orang hari ini gembar-gembor aku mengasihi Yesus, aku cinta Tuhan. Amin kalau kita hari ini juga berkata seperti itu. Namun, orang nggak akan percaya omongan kita kalau kita sendiri tidak mempraktekkan. Kita menjadi seperti imam dan orang Lewi yang tahu saudaranya di rampok dan babak belur, saat kita pura-pura tidak melihat dan berlalu pergi.

Mengasihi Tuhan dan sesama tak cukup sebatas hanya kasihan saja, namun kita harus melakukan aksi, sama seperti yang orang Samaria lakukan. Tolonglah dan berikan bantuan kepada seseorang yang kita ketahui butuh bantuan dan bisa kita bantu. Banyak orang hari ini hanya sekedar kasihan namun tak melakukan apa-apa, sebagai murid Yesus mari kita memiliki belas kasihan dan melakukan aksi untuk membuktikan kita memang mengasihi. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku memiliki belas kasihan?
Aplikasi          : Mengasihilah dalam tindakan nyata.
Doa                 : Didik aku Tuhan agar memiliki hati yang mengasihi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar