Website counter

Sabtu, 25 Juni 2011

Seribu Rupiah


Baca : Yohanes 5 : 1 – 18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

Pada awal bulan April 2011, terjadi pembunuhan terhadap seorang lelaki muda oleh seorang calo mobil omprengan di bawah JORR, Rawa buntu, Jakarta Barat. Pembunuhan ini sangat menarik karena dilakukan dihadapan banyak orang dan hanya gara-gara masalah uang seribu rupiah. Lelaki muda ini rupanya menolak ajakan seorang calo untuk naik ke mobil omprengan yang dikuasai oleh calo itu. Akibatnya dia dikejar dan akhirnya berhasil dibunuh oleh calo itu menggunakan sebilah pisau. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk Polres Jakarta Barat dan kini mendekam di tahanan untuk menjalani hukuman.

Sulitnya bertahan hidup dan minimnya kasih membuat sebagian orang tidak lagi menghargai nyawa sesamanya. Satu kisah nyata yang saya tulis di atas hanyalah satu contoh betapa nyawa manusia bisa begitu mudah dihilangkan demi uang yang tak seberapa. Kita mungkin tidak sejahat atau serendah itu menghargai sesama sehingga begitu mudah membunuh atau melukai hanya demi sedikit uang, namun sudahkah kita mengoreksi diri jangan-jangan kita pun sebetulnya sama jahatnya? Mungkin kita tidak membunuh seseorang secara fisik, namun sering tanpa sadar mulut kita mengeluarkan pernyataan yang membuat orang lemah rohani atau patah semangat. Tangan kita mungkin tidak memukul, namun ketidakpedulian kita kepada orang-orang yang sedang kesusahan di sekitar kita menunjukkan kita tidak mengasihi mereka. Tuhan hari ini sudah memberikan kasih-Nya kepada kita semua melalui kematian anak-Nya, dan Tuhan sangat berharap kita meniru teladan-Nya dengan membagikan kasih kita kepada sesama. Sepanjang hidup-Nya, Yesus selalu memberikan kasih kepada semua orang, salah satunya kepada orang yang lumpuh selama 38 tahun. Yesus tahu dan peduli dengan penderitaan orang lumpuh ini sehingga Ia datang ke kolam itu dan memberikan kesembuhan. Yesus tidak peduli apakah orang itu tahu terima kasih atau tidak, yang Ia lakukan adalah terus menerus membagikan kasih.

Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu membagikan kasih kepada siapapun, sehingga sebagai murid-muridNya mari kita melakukan hal yang sama. Belajarlah mengasihi sesama tanpa menghitung untung rugi. Luangkan waktu, tenaga, pikiran, bahkan uang kita untuk mengasihi sesama yang Tuhan tempatkan di sekitar kita. • Richard

Pertanyaan     : Apakah kita selalu mengasihi tanpa menghitung untung dan rugi?
Aplikasi          : Belajarlah mengasihi tanpa menghitung untung dan rugi.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mengasihi seperti diri-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar