Website counter

Minggu, 05 Juni 2011

Fondasi yang Kuat


Baca : Matius 7 : 24 – 27
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Matius 7 : 24

Ketika gempa bumi dan tsunami melanda Sendai, Jepang, pada tanggal 11 Maret 2011, bangunan-bangunan pencakar langit dan jembatan di Kota Tokyo tetap kokoh berdiri sehingga menyelamatkan jutaan nyawa. Sebuah video yang dirilis melalui situs YouTube memperlihatkan bangunan pencakar langit di Tokyo Tower puncaknya berayun-ayun, namun tidak runtuh. Bangunan-bangunan lain pun berayun, namun mereka tetap tegak berdiri. Rahasianya ada pada fondasi yang amat dalam dan diberi penyerap guncangan yang meredam energi seismik. Kontruksi bangunan dan jembatan di Jepang dibangun dengan amat baik sehingga tetap kokoh berdiri walaupun gempa 8,9 skala Richter menguncang.

Hamba Tuhan, seberapa kuat fondasi bangunan tak akan pernah kelihatan karena jauh tertanam di dalam tanah. Namun kita akan tahu seberapa kuat fondasi itu melalui bencana alam yang datang seperti terjangan ombak tsunami, gempa bumi, atau banjir. Sama seperti sebuah fondasi bangunan yang baru kelihatan kekuatannya di tengah bencana, fondasi kita sebagai hamba Tuhan akan kelihatan saat Tuhan ijinkan masalah demi masalah datang mengguji kita. Dalam keadaan baik-baik saja dan sejahtera, semua orang bisa kelihatan rohani, cinta Tuhan, dan bahagia menjalani hidup. Namun saat tekanan, kesusahan, aniaya, dan pencobaan datang, akan kelihatan siapa yang dasar imannya kuat, siapa yang dasar imannya lemah. Siapa yang selama ini berlagak kuat namun keropos, dan siapa yang kelihatan biasa-biasa saja namun kokoh. Untuk menjadi hamba Tuhan yang kuat dalam menghadapi segala macam tantangan, rahasianya sederhana kok, yaitu mendengar dan melakukan firman Tuhan. Kalau selama ini kita hanya sekedar tahu firman Tuhan, menguasai ilmu-ilmu theologia, hapal ayat-ayat Alkitab, namun kita tak pernah melakukannya dan hanya mengajarkan saja, maka saat badai masalah datang, kita akan ambruk. Mendengar tanpa melakukan itu sama seperti orang yang membangun rumah di atas pasir alias tidak memiliki dasar iman yang kuat.

Hamba Tuhan, Anda sendirilah yang dapat mengukur seberapa kuat fondasi rohani Anda. Jika Anda merasa selama ini belum banyak melakukan firman Tuhan, masih belum terlambat untuk memperkuat fondasi rohani Anda. Mari kita menjadi hamba Tuhan yang kuat di dalam Tuhan dengan selalu medengar dan melakukan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Rabu, 8 Juni 2011
Pertanyaan    : Seberapa kuat fondasi imanku?
Aplikasi          : Menguasai dan melakukan firman Tuhan.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar bisa menjadi pelaku firman-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar