Website counter

Selasa, 19 April 2011

Perilaku Ketidakberdayaan


Baca : Matius 25 : 14 – 30
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Matius 25 : 25

Di awal Januari 1965, seorang Psikolog bernama Martin Seligman melakukan suatu eksperimen. Bersama rekannya, ia mengondisikan 3 ekor anjing. Anjing-anjing itu kemudian disetrum. Anjing pertama dikondisikan bisa menghentikan aliran listrik dengan sentuhan hidungnya. Anjing kedua belajar bahwa tak ada satu pun yang bisa dilakukannya. Anjing ketiga tak diberikan setruman apapun. Percobaan dilanjutkan dengan menaruh ketiga anjing itu dikotak yang terpisah oleh penggalang rendah. Di kotak itu, satu sisinya terdapat setruman listrik dan sisi lainnya, aman. Lalu, semua anjing itu ditaruh di bagian beraliran listrik. Dalam hitungan detik, anjing pertama dan ketiga segera belajar untuk meloncat ke bagian kotak yang aman. Namun apa yang terjadi dengan anjing nomor dua? Anjing itu tetap membiarkan dirinya disetrum listrik tanpa melakukan usaha apapun. Kejadian menarik ini lantas ditulis di Journal of Experimental Psychology.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kisah tadi memang terjadi pada anjing. Namun sadarkah kita bahwa di sekitar kita ada beberapa orang yang bersikap seperti anjing yang kedua? Mereka pasrah dengan keadaan namun tidak berusaha untuk melakukan satu tindakan agar keadaan menjadi lebih baik. Memang benar Tuhan menyuruh kita sabar menanggung segala sesuatu, tetapi dari kesabaran itu Tuhan pun ingin kita melakukan satu terobosan yang positif. Mengapa Tuhan memuji hamba yang mengembangkan lima talenta dan dua talenta tetapi menghukum hamba yang menyimpan talentanya? Bukankah hamba ini sebetulnya tidak menghilangkan talenta tuannya dan dikembalikan utuh? Tuannya marah karena orang ini pasrah dengan keadaan dan tak mau berjuang. Hamba ini negatif thingking dengan menganggap tuannya kejam dan kelak pasti memungut hasil kerja kerasnya, sehingga dia pikir buat apa kerja keras mengembangkan talenta?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita berjuang dan memiliki terobosan baru dalam apapun masalah yang kita hadapi saat ini. Berhentilah meratap, mengeluh dan merasa tak berdaya kalau Anda tak mau dicampakkan oleh Tuhan. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 14 April 2011
Pertanyaan     : Apakah selama ini aku bersikap pasrah saat menghadapi masalah?
Aplikasi          : Berjuang terus dan jangan pernah mengeluh.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak pasrah dan merasa tak berdaya menghadapi masalah demi masalah yang terjadi. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar