Website counter

Minggu, 03 April 2011

Baut yang Hilang


Baca : Amsal 30 : 24 – 28  
Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar. Lukas 9 : 48

Beberapa tahun lalu almarhum Papa saya merenovasi rumah kami yang ada di Kota Majenang. Dalam pembangunan itu Papa menyewa mesin molen (mesin pengaduk semen) untuk mempercepat pengecoran lantai. Hari pertama mesin molen digunakan, molen bekerja dengan baik. Namun di hari kedua, molen tiba-tiba mogok dan tak bisa digunakan. Setelah molen di teliti, ternyata ada baut kecil yang hilang entah kemana sehingga mesin tak bisa bergerak. Tentu saja Papa kalang kabut dan langsung pergi ke ke toko yang menjual baut untuk molen itu. Akhirnya molen bisa digunakan kembali setelah baut penganti dipasangkan.

Girls, seringkali kita semua meremehkan sesuatu yang kecil, namun sebetulnya sangat penting dalam hidup kita. Kita sembarangan menaruh peniti atau jarum sehingga saat butuh kita kebingungan mencari. Kita cuek saat ada lubang kecil di gigi kita, sehingga tanpa sadar lubang itu terus membesar dan terpaksa kita mendapat perawatan serius. Kita masa bodoh dengan kebocoran kecil di genteng rumah, sehingga lama kelamaan kebocoran semakin membesar dan terpaksa kita memanggil tukang. Kita menganggap nggak masalah tidak teratur menservis sepeda motor ke bengkel, sehingga satu saat ketika kita butuh banget menggunakan motor itu, kita terpaksa kecewa karena motor itu mogok di tengah jalan.

Jangan pernah menganggap remeh sesuatu yang kecil karena Alkitab pun ngajarin kita agar menghargai sesuatu yang kecil. Tuhan bahkan dengan sangat jelas menulis beberapa kisah yang menyatakan bahwa yang terkecil justru bisa menjadi yang terbesar. Saul menjadi raja pertama Israel padahal dia seorang keturunan suku benyamin, suku terkecil di Israel. Kota Betlehem yang terkecil di antara kaum Yehuda, menjadi terkenal karena tempat Yesus lahir. Semut, pelanduk, belalang, dan cicak adalah binatang terkecil namun sangat cekatan.

Girls, kalau kamu hari ini menjadi yang terkecil dalam segala hal, jangan pernah rendah diri karena Tuhan bisa membuatmu menjadi alat-Nya yang berguna. Jadilah seperti biji sesawi yang paling kecil namun menjadi sayuran yang lebih besar dari sayuran lain sehingga burung-burung bisa bersarang (Matius 13 : 32). Itu semua bisa terjadi jika kamu mau terlebih dahulu menghargai hal-hal kecil disekitarmu. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Selasa, 26 April 2011
Pertanyaan    : Apakah aku sudah menghargai hal-hal kecil di sekitarku?
Aplikasi          : Jangan pernah merasa rendah diri.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mampu setia dalam perkara kecil. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar