Website counter

Selasa, 19 April 2011

Damai Sejahtera


Baca : Kejadian 2 : 8 – 25
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kejadian 2 : 15

Marilah kita berandai-andai sejenak bahwa kita saat ini hidup di jaman Adam dan Hawa. Kira-kira apakah Anda merasa hidup berkelimpahan? Di jaman itu tidak ada radio, internet, televisi, handphone, ruangan dingin ber-ac, mobil atau motor, rumah mewah, komputer, kulkas, atau pakaian. Di jaman mereka hanya ada pohon-pohon yang menghasilkan buah untuk dimakan dan beberapa sungai, mereka pun terlanjang, dan mungkin tidur di atas pohon atau rerumputan. Adam dan Hawa baru sadar mereka terlanjang ketika mereka sudah memakan buah terlarang (Kej 3:7). Alkitab secara tersirat berkata keduanya hidup dalam damai sejahtera karena tak pernah Alkitab menulis keduanya komplain kepada Tuhan meminta ini dan itu. Ketika ketidakpatuhan dan keinginan dunia mulai meracuni mereka, barulah mereka kehilangan damai sejahtera.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, dari kisah Adam dan Hawa kita bisa belajar bahwa damai sejahtera itu tidak berasal dari harta benda, kepintaran, kekuatan, atau barang duniawi apapun yang kita punya, namun berasal dari sikap kita dalam memandang berkat Tuhan. Mengapa kita merasa iri, marah, atau kekurangan padahal sesungguhnya Tuhan memberkati kita dengan limpah? Karena kita mulai membandingkan hidup kita dengan orang lain dan tak mampu memiliki sesuatu yang kita inginkan.

Kita mencari suatu kesenangan atau berkat dengan cara kita sendiri sehingga akhirnya kita kecewa dan merasa Tuhan kurang mengasihi. Padahal, Tuhan selalu mengasihi kita semua sesuai dengan apa yang kita tabur. Tuhan tidak melarang kita memiliki benda ini atau itu, atau kita ingin memiliki taraf hidup yang lebih baik. Tuhan ingin kita juga tidak melupakan kasih-Nya hanya karena kita melihat orang lain seakan-akan lebih diberkati.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, damai sejahtera itu mudah didapat saat kita bisa mensyukuri apapun proses kehidupan yang Tuhan berikan. Katakan tidak pada iblis saat dia menggoda Anda untuk membandingkan diri dengan orang lain. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Sabtu, 23 April 2011
Pertanyaan     : Apakah aku selalu merasa berkekurangan?
Aplikasi          : Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.
Doa                 : Tuhan, bimbing aku untuk selalu bisa mengucap syukur atas apapun yang Engkau berikan kepadaku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar