Website counter

Selasa, 04 Januari 2011

Tak Dilupakan

Pantang Menyerah
Bacaan : Keluaran 2 : 23 – 24
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Yesaya 49 : 15

Lupa, siapa saja pernah mengalaminya. Tidak seorang pun yang berani mengatakan dengan lantang "Saya tidak pernah lupa." Kalau ada yang menyatakan tidak pernah lupa, berarti ia tidak pernah belajar dalam hidupnya. Lupa itu masalah daya ingat atau memori. Orang belajar untuk dapat mengingat-ingat suatu informasi. Diharapkan, suatu ketika informasi itu dapat diungkapkan kembali. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah belajar secara formal di sekolah? Apakah dia tidak pernah punya memori dan tidak pernah lupa? Tentu saja tidak. Karena ada proses belajar yang terjadi secara sengaja dan diupayakan atau disebut intentional learning. Ada pula belajar yang terjadi tanpa disadari dan tidak perlu upaya. Sebutan kerennya incidental learning. Kedua jenis pembelajaran itu dapat diingat dan disimpan dalam pusat memori, tetapi dapat dilupakan kemudian hari.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, lupa sudah merupakan suatu hal yang lumrah selama kita tidak menyalahgunakannya. Karena lupa itu bagian dari hidup manusia, banyak orang menyalahgunakannya untuk berbohong, melarikan diri dari masalah atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dia perbuat. Manusia bisa lupa baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Lalu bagaimana dengan Tuhan? Tuhan tak pernah lupa kepada kita dan kepada janji-janji yang Dia tulis dalam Alkitab.

Namun mengapa kadang Tuhan seakan lupa akan janji-Nya dan membiarkan kita tetap menderita padahal kita sudah melakukan berbagai tindakan agar janji Tuhan menjadi kenyataan? Mungkin kita berkata "Saya sudah bekerja keras dan hidup jujur agar bisa sukses dan kaya. Namun kenyataannya hidup saya tetap miskin dan susah sedangkan para koruptor yang hidupnya busuk bisa cepat kaya." Memang kadangkala Tuhan tetap biarkan Anda dan saya menderita walau sudah berusaha hidup dalam kebenaran, namun Tuhan selalu menepati janji-Nya . Hal ini Tuhan buktikan melalui hidup bangsa Israel yang berulangkali murtad dan berulangkali pula Tuhan ampuni sampai sekarang. Tuhan rela melakukan itu karena ingat akan janji-Nya kepada Abraham (Kejadian 15 : 5 – 6). Tuhan selalu ingat dan menepati janji-Nya walaupun kita kerap melukai hati-Nya dan berdusta. Jangan pernah meragukan janji Tuhan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, kuatkan saya untuk selalu percaya janji-Mu pasti akan terjadi dalam hidupku. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – KAMIS, 27 JANUARY 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar