Website counter

Senin, 31 Januari 2011

Berani Menyatakan Kebenaran

Pantang Menyerah
Baca : Kisah Para Rasul 4 : 1 – 22
Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Kisah Para Rasul 4 : 13

Beberapa waktu yang lalu sejumlah tokoh agama dan lembaga swadaya masyarakat menuduh pemerintah melakukan kebohongan. Menurut mereka ada 18 jenis kebohongan yang dilakukan pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini. Tuduhan ini menjadi serius dan menggusik rasa ingin tahu banyak orang karena yang menuduh adalah orang-orang yang selama ini menjadi panutan masyarakat yaitu tokoh-tokoh agama. Orang-orang yang dipercaya tidak memiliki agenda politik di balik tuduhannya. Mereka membagi tuduhannya menjadi 2 kelompok: kebohongan lama dan kebohongan baru, yang masing-masing jumlahnya sembilan. Contoh kebohongan lama adalah mengenai angka kemiskinan. Pemerintah mengatakan jumlah masyarakat miskin adalah 31,02 juta, sedangkan jumlah penerima raskin 70 juta. Itu berarti ada yang tidak beres dengan angka ini.

Belajar dari tindakan para tokoh agama, mari kita melihat keberanian mereka menyatakan kebenaran dengan cara yang positif. Sebagai orang Kristen, sikap berani menyatakan kebenaran memang perlu kita miliki saat melihat ada sesuatu yang tidak benar terjadi, karena Yesus sendiri melakukannya. Yesus berani menggusir para pedagang di Bait Allah dan mengobrak-abrik seluruh dagangan mereka karena Yesus tahu ini tidak sesuai keinginan Allah. Yesus berani mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena tahu mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai firman Tuhan. Yesus berani menyembuhkan orang pada hari sabat walaupun para imam menentang karena tahu tindakan-Nya itu benar. Yesus berani mengampuni wanita yang kedapatan berzinah karena Dia tahu wanita itu layak diampuni, bukan dibunuh. Murid-murid Yesus seperti Petrus dan Yohanes pun berani menyatakan kebenaran sampai orang-orang heran karena mereka tidak terpelajar, sebab keduanya meneladani apa yang Yesus dahulu lakukan. Stevanus rela dirajam sampai mati karena berani menyatakan kebenaran. Paulus tetap tabah menjalani berbagai aniaya dan kesulitan karena dia berani menyatakan kebenaran.

Ringkasnya : Seorang murid Yesus harus berani menyatakan kebenaran walaupun harus mengalami penderitaan. Seorang murid Yesus yang hanya diam melihat ketidakbenaran terjadi tidak pantas mengikut Yesus karena berani menyatakan kebenaran adalah bagian dari kita memikul salib. Yesus dan murid-muridNya berani menderita bahkan mati untuk kebenaran firman Tuhan. Kita pun hendaknya meneladani tindakan mereka. Masalah apakah setelah kita menyatakan kebenaran, orang-orang akan berubah atau tetap sama saja, itu bukan bagian kita. Bagian kita adalah menyatakan yang benar dan berani menderita untuk Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah aku murid Yesus yang berani menyatakan kebenaran?
Aplikasi : Jangan suam-suam kuku. Beranilah menyatakan kebenaran.
Doa : Tuhan, beri aku kekuatan untuk berani menyatakan kebenaran firman-Mu sekalipun aku harus mengalami aniaya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar