Website counter

Senin, 29 Maret 2010

Lestarikan Budaya Indonesia


By : Richard T.G.R

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Yeremia 29 : 7

Bacaan : Yeremia 29 : 7


Kalau hari ini kamu ditanya, ekstrakulikuler apa yang kamu suka, akan banyak jawaban yang kamu berikan. Kamu mungkin akan menjawab : basket, beladiri, badminton, break dance atau tari modern, dll. Nah, sekarang kalau kamu di tanya lagi, maukah kamu ikut kegiatan seni tradisional seperti memainkan gamelan, belajar tari kuda lumping atau tari Sunda? Wah, saya percaya sebagian kamu akan menolak. "Kalau saya sih lebih baik tari modern ala Jacko atau breakdance ala Breatney Spears. Tari tradisional, enggak deh. Ntar dikira ndeso alias kampungan." Jawab seorang murid smp yang pernah saya wawancarai.

Sangat menyedihkan karena tanpa sadar kita kurang mencintai budaya kita sendiri. Saat orang luar negeri justru semangat belajar budaya Indonesia, kita justru malu menggunakannya. Saat kamu berkunjung ke Yogya, akan kamu dapati bule-bule sangat semangat belajar Bahasa Jawa, kita yang orang Indonesia asli untuk menulis honocoroko cuma bisa-bisaan. Membedakan kromo alus dan kromo ingil kadang tidak bisa. Kalau kamu berkunjung ke daerah Desa Karangjati, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, di sana akan kamu dapati sebuah padepokan seni Banyubiru. Siapa yang belajar di sana? Para remaja Singapura. Kita baru ribut mengklaim itu budaya Indonesia saat negara lain mengaku-aku itu budaya mereka. Saat kita di ajak menggunakan budaya sendiri, kita tidak mau.

Sebagai putra-putri Indonesia, mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita mencintai Indonesia? Kalau kamu menjawab ya, cintailah budaya dan produk-produk Indonesia. Kalau orang luar negeri begitu bersemangat ingin mempelajari budaya Indonesia, mengapa kita enggan memakai budaya kita yang luar biasa banyaknya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar