Website counter

Senin, 29 Maret 2010

Cerdik tetapi Licik

By : Richard T.G.R

Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. Lukas 16 : 8

Bacaan : Lukas 16 : 1 – 9


Membela kepentingan bos sih sah-sah saja, tetapi wanita satu ini tampaknya sangat nekat. Seorang wanita berusia 31 di tahan Kepolisian Miami, USA, karena membuat laporan palsu. Tidak tanggung-tanggung, dia membuat laporan yang sangat ditakuti saat ini, yaitu BOM. Alasannya ternyata sangat sederhana, dia berupaya agar bosnya tidak terlambat naik pesawat. Dengan cekatan ia menelepon bandara internasional Miami. Tidak hanya itu, dia juga mengirimkan e-mail palsu dengan menyebutkan ada bom di pesawat American Airlines. Polisi yang menerima telepon dan e-mail itu dengan sigap mengirim satuan khususnya menyisir pesawat yang dimaksud, tetapi tentu saja hasilnya nol besar.

Para penyelidik kepolisian segera menelusuri asal muasal e-mail dan telepon itu, dan akhirnya tertangkaplah wanita ini. Selama interograsi, wanita ini berkali-kali mengatakan kepada polisi bahwa bosnya telah memesan tiket penerbangan ke Honduras, tetapi ia merasa bersalah karena menyebabkan sang bos terlambat mencapai bandara. Menurut dia, laporan mengenai bom dapat menunda keberangkatan pesawat sehingga bosnya dapat mencapai bandara dan pergi dengn pesawat.

Kisah yang lucu bagi saya namun tak lucu bagi kepolisian Miami. Seringkali kita juga bertindak seperti wanita ini. Melakukan suatu kejahatan yang cerdik tetapi licik. Mungkin kita korupsi waktu saat bekerja, menipu secara halus pelanggan kita dengan kata-kata yang manis, sering mentraktir teman bukan karena tulus mengasihi namun karena ada udang di balik batu, sering melakukan bohong putih atau berbohong dengan maksud baik. Memang tindakan ini terlihat keren dan kadang seperti menolong, namun dosa tetaplah dosa, tidak ada dosa besar atau dosa kecil, bohong tetaplah bohong, apapun alasannnya. Mari kita belajar melakukan apapun sesuai Firman Tuhan, walaupun kondisi kadang memaksa kita berbuat dosa. Setialah dalam perkara sekecil apapun agar Tuhan mau mempercayakan perkara yang lebih besar dalam diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar