Website counter

Minggu, 06 November 2011

Varises


Baca : Yakobus 1 : 12 – 18
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (Yakobus 1 : 14)

Varises sudah ada sejak jaman manusia bisa berdiri. Bahkan menurut suatu penelitian, pada tahun 1580 SM, sudah ditemukan varises pada mumi. Diperkirakan 35% wanita berusia di atas 20 tahun, berisiko mengalami gangguan ini. Apalagi varises bisa jadi merupakan petunjuk awal akan adanya kelainan di pembuluh darah. Varises merupakan pembengkakan pembuluh darah balik (vena) yang berkelok-kelok akibat katub yang ada dalam vena tidak berfungsi lagi.

Hal ini menyebabkan pembuluh darah tidak bisa menahan gaya gravitasi. Akibatnya, darah tidak dapat mengalir ke jantung dan mengumpul di pembuluh darah kaki. Penyebab varises sampai saat ini belum ada penjelasan detail. Tetapi ada beberapa faktor pemicu seperti kebiasaan terlalu lama berdiri, berjalan, duduk atau menekuk kaki terlalu lama. Untuk mencegah terjadinya varises, kita bisa melakukannya dengan berolahraga teratur, rajin mengkonsumsi buah serta hindari memakai pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat menganggu peredaran darah di sekitar pinggang, selangkangan dan kaki.

Apa yang kita tabur, itu pula yang kelak akan kita tuai. Varises bisa timbul karena kita memiliki kebiasaan yang buruk dalam memperlakukan kaki. Sama seperti penyakit varises yang bisa timbul karena kita memiliki kebiasaan yang buruk, karakter-karakter kita yang buruk, yang saat ini kita miliki terjadi karena dahulu kita senantiasa memupuknya. Katakanlah kita saat ini biasa berbohong, tentu dahulu waktu pertama kali berbohong tak ada yang menegor kita atau kita sendiri yang bandel dan malah menganggap diri sendiri hebat karena jago berbohong.

Tak ada asap tanpa api, tak ada dosa yang terjadi karena tindakan tak disengaja. Lalu bagaimana cara untuk menjaga rohani tetap sehat dan mengikis kebiasaan-kebiasaan buruk atau karakter-karakter buruk yang terlanjur kita miliki? Andalkan Tuhan dalam memulai perubahan dan beranilah berkata tidak saat godaan dosa mengajak Anda untuk kembali melakukannya. Mulailah melatih diri dengan melakukan hal-hal yang baik sampai itu menjadi kebiasaan serta selalu isi pikiran Anda dengan hal-hal yang membangun.  Sebuah dosa tak akan pernah menjadi dosa apalagi melahirkan maut kalau kita berani menolaknya saat di cobai oleh keinginan daging kita sendiri. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 10 November 2011
Pertanyaan    : Apakah aku berusaha menolak godaan dosa?
Aplikasi          : Latih diri melakukan hal-hal baik sampai menjadi kebiasaan.
Doa                 : Tuhan, berikan aku hati yang mau terus dimurnikan oleh firman-Mu. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar