Website counter

Selasa, 22 November 2011

Turun Harga


Baca : II Korintus 6 : 1 – 18
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?  II (Korintus 6 : 14)

Ketika kita berjalan-jalan di mall atau melihat pameran suatu barang, sering kita dapati tulisan-tulisan seperti judul renungan di atas. Contohnya harga sebuah televisi yang semula satu juta satu setahun lalu, sekarang harganya diturunkan menjadi tujuh ratus ribu. Ada banyak alasan mengapa toko atau penjual menurunkan harganya besar-besaran. Bisa karena perang harga, sedang melakukan promosi, menarik pengunjung, dan yang paling umum adalah karena barang itu sudah berlalu masa kejayaannya atau sudah tidak menjadi tren lagi. Daripada tidak laku dan memenuhi gudang, lebih baik dijual murah dan dapat uang.

Saat menulis artikel ini saya sedang sedih karena ada salah satu teman gereja mengundurkan diri dari imannya karena masalah pasangan hidup. Teman ini sudah cukup berumur, dan kebetulan di gereja kami dia belum menemukan pasangan yang cocok menurut ukurannya. Karena merasa sudah semakin tua, dia memutuskan menerima cinta seorang cowok yang notabene tidak seiman, namun menurutnya mau mencintainya. Pendeta kami, teman-temannya, termasuk saya, berusaha menasehati agar ia bersabar dan tidak menurunkan standar imannya. Namun apa daya dia tak mau mendengarkan nasehat dan memilih keluar dari gereja. Kami pun tidak bisa memaksa atau menghalangi karena itu pilihan hidupnya. Kami sedih dia memilih menurunkan standar hidupnya karena tidak sanggup menunggu pasangan terbaik yang Tuhan berikan.

Girls, apakah saat ini terbesit dalam pikiranmu untuk menurunkan harga karena merasa dirimu semakin tidak laku dan merasa beban karena tak kunjung mendapat pasangan yang Tuhan berikan? Saya tahu perasaanmu dan itu memang tidaklah gampang, namun ingatlah nasehat Paulus. Apakah kamu rela menukar Tuhan dengan belial? Apakah pasangan hidup jauh lebih penting daripada Tuhan? Apakah kamu lebih memilih kenajisan daripada kekudusan? Betul pasangan hidup itu sangat penting dan kita semua membutuhkannya, namun Tuhan yang terpenting. Jangan pernah menurunkan harga imanmu demi sesuatu yang kamu tahu Tuhan mampu berikan. Belajarlah mempertahankan imanmu tetap mahal dengan cara menjaga hidupmu dalam kekudusan dan sabar menunggu. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Minggu, 13 November 2011
Pertanyaan    : Apakah aku berniat menurunkan harga?
Aplikasi          : Sabarlah menunggu
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak menurunkan harga. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar