Website counter

Selasa, 22 November 2011

Optimis atau Pesimis


Baca : Bilangan 13 : 1 – 33
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13 : 30)

Tahukah Anda apa perbedaan orang yang optimis dan pesimis? Sederhana, Anda bisa membedakannya dari kalimat yang spontan muncul dari mulutnya saat Anda melemparkan suatu ide atau gagasan baru. Contoh sederhananya Anda adalah seorang pemilik pabrik minuman dan hendak memasarkan minuman jenis baru di luar pulau. Anda lalu memanggil dua sales Anda dan menjelaskan niat Anda.

Sales A menjawab bahwa niat Anda akan sia-sia bila diterapkan karena sudah banyak pesaing produk minuman dan pulau yang menjadi sasaran kita sudah dikuasai oleh beberapa competitor lain. Saleb B menjawab pasti produk minuman baru itu akan laku walaupun pada awalnya mungkin penjualan sepi. Memang betul sudah banyak competitor dan pulau sasaran bos sudah dikuasai beberapa competitor. Namun dengan pemasaran yang baik dan meyakinkan, pasti masyarakat akan menggenal dan mengkonsumsi minuman itu. Kini tahukah Anda mana sales yang optimis dan pesimis?

Orang yang optimis selalu melihat rejeki dibalik setiap kesulitan. Sedangkan orang pesimis selalu melihat kesulitan dibalik setiap rejeki. Bangsa Israel gagal masuk tanah perjanjian dan dihukum Tuhan mengembara 40 tahun di padang gurun karena ulah 10 orang pemimpinnya yang pesimis. Meskipun mereka sudah melihat betapa makmurnya tanah perjanjian dan mengambil setandan buah anggur sebagai bukti, mereka tak yakin bisa masuk tanah perjanjian karena negeri itu sudah dikuasai bangsa-bangsa yang kuat. Beda sekali dengan sikap Kaleb dan Yosua yang yakin mereka pasti sanggup memiliki tanah perjanjian walaupun sulit karena Tuhan bersama dengan mereka.

Apakah Anda orang yang optimis atau pesimis? Anda sendirilah yang bisa menjawabnya. Menjadi pribadi yang optimis atau pesimis membawa konsekuensinya sendiri-sendiri. Mari kita menjadi pribadi yang optimis dalam menjalani hidup sehingga seberat apapun kesulitan menghadang, kita pasti akan menuai hasil karena Tuhan bersama dengan kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah diriku pribadi yang optimis?
Aplikasi          : Lihatlah rejeki dibalik setiap kesulitan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang optimis. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar