Baca : Yohanes 2 : 13
– 25
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (Yohanes 2 : 15)
Dalam
sebuah pertandingan basket antara Knicks dan Bullets puluhan tahun lalu,
seorang pemain Bullets mendadak memukul bintang Knicks, Walt Frazier di
mukanya. Anehnya, wasit menyatakan Frazier melakukan pelanggaran. Namun,
Frazier tidak mengeluh. Ia melampiaskan amarahnya dengan mencetak angka 7 kali
berturut-turut dan memenangkan pertandingan.
Setiap orang berhak melampiaskan
amarahnya dan kondisi tertentu bisa membuat kita marah. Amarah adalah respon
yang wajar untuk mengungkapkan perasaan, namun respon dan tindakan kita sangat
menentukan akibat dari luapan kemarahan. Penyebab utama kemarahan adalah
sesuatu yang tidak sesuai harapan terjadi dalam hidup kita. Contoh
sederhananya, sebagai bos kita menuntut karyawan mencapai omset sekian juta,
namun si karyawan gagal mencapai target. Sebagai bos kita ingin karyawan
bekerja profesional, namun karyawan itu sering melakukan kesalahan. Kita ingin
orang lain menghormati saat berbicara dengan kita, namun orang itu berbicara
tidak sopan. Dll. Tuhan mengijinkan kita meluapkan kemarahan dan Tuhan pun
mengajarkan bagaimana cara marah yang berkualitas melalui perbuatan-Nya
sendiri. Kisah Tuhan Yesus menyucikan Bait Allah adalah contoh kemarahan yang
berkualitas. Yesus melampiaskan kemarahan dengan menjungkir-balikkan meja-meja
pedagang dan menggusir mereka semua. Yesus marah dengan tujuan yang jelas dan
memporak-porandakan hal yang memang tidak berkenan bagi-Nya.
Kita tak punya kuasa untuk
mengontrol keadaan atau tindakan seseorang yang membuat kita marah, namun kita
bisa mengontrol respon saat mengeluarkan amarah. Ungkapkan amarah seperti Yesus
sehingga kita bisa merubah satu keadaan yang tidak baik menjadi baik dan orang
yang membuat kita marah menjadi sadar dan berubah. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Musa – Sabtu, 12 November 2011
Pertanyaan : Apakah aku
mengeluarkan amarahku dengan cara yang benar?
Aplikasi : Kita boleh
marah, namun jangan merusak.
Doa : Tuhan, ajar aku untuk bisa
mengeluarkan amarahku dengan cara yang benar sesuai dengan apa yang Engkau
ajarkan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar