Baca : Matius 6 : 9 –
24
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Matius 6 :
21)
Setiap
orang tentu memiliki gengsi atau harga diri yang akan selalu dia jaga dengan
berbagai cara, salah satunya dengan memakai barang-barang dengan merk tertentu
yang diakui dunia adalah nomor satu. Salah seorang teman bercerita pada saya
bahwa dia membeli sebuah tas dengan merk tertentu seharga empat puluh juta
rupiah. Dengan sangat bangga dia tunjukkan tas itu kepada saya. Saya amat-amati
tas itu hampir tak ada bedanya dengan tas lokal yang murah, bahan-bahannya pun
tak ada yang istimewa. Namun yang membedakan adalah merk-nya. Walaupun kecil,
merk merupakan satu kehormatan bagi teman saya. Banyak orang rela keluar uang
ratusan ribu, jutaan, bahkan puluhan juta hanya demi membeli tas, t-shirt, jam
tangan, celana, topi, dll, bukan karena mereka butuh. Namun demi mendapat
pengakuan, demi sebuah harga diri. Mereka merasa sangat dihormati bila orang
memuji dan kagum dengan barang ber-merk yang mereka miliki.
Salah atau tidak kita membeli
barang-barang dengan merk tertentu yang harganya fantastis? Tidak. Kita semua
punya hak untuk membeli apapun yang kita mau asal keuangan kita mampu untuk
mendapatkannya. Kita boleh-boleh saja membeli suatu barang yang sangat mahal
hanya demi harga diri selama kita mampu mencukupi segala kebutuhan kita dan
tidak perlu berhutang sana-sini. Kita menjadi salah bahkan dosa kalau membeli
beraneka barang mahal dengan cara berhutang atau dengan uang yang kita dapat
dengan cara yang tak halal. Pertanyaannya sekarang, kalau kita rela keluar uang
puluhan bahkan ratusan juta rupiah demi mendapat pengakuan dan pujian dari
manusia, apakah kita juga rela melakukan hal yang sama untuk mendapat pengakuan
dari Tuhan bahwa kita hebat di mata-Nya?
Kalau kita rela keluar uang
puluhan juta untuk membeli sebuah tas, relakah kita mengeluarkan uang puluhan
juta untuk menyantuni anak-anak panti asuhan? Kalau kita tak sayang keluar uang
ratusan ribu untuk menikmati secangkir kopi luwak, ikhlaskah kita kolekte
puluhan ribu saja? Kalau kita tak hitung-hitungan saat membeli sebuah buku
bagus yang mahal, sudikah kita membantu teman yang sedang kesusahan? Karena di
mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mengejar pengakuan dari
manusia memang perlu, namun sangat jauh lebih baik kalau kita mengejar
pengakuan dari Tuhan dengan cara melakukan apa yang Dia ajarkan. • Richard
T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Wanita – Jumat, 4 November 2011
Pertanyaan : Maukah kita
mendapat pengakuan dari Tuhan?
Aplikasi : Lakukan
apa yang Dia ajarkan.
Doa : Tuhan,
ajari aku untuk memiliki sudut pandang yang benar tentang harta. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar