Website counter

Rabu, 01 Desember 2010

Tidur Nyenyak


Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. Mazmur 4 : 9

Bacaan : Mazmur 4 : 1 – 9

Sebagian kita mungkin berpikir dengan semakin bertambahnya usia, tidur bukan masalah yang sulit. Bahkan mungkin akan jauh lebih mudah. Padahal kenyataannya tidaklah begitu. Semakin bertambahnya usia, semakin mudah jadwal tidur kita terganggu. Pada usia mulai beranjak tua, kita mulai merasakan susahnya mata diajak kerjasama untuk terpejam dan terbang ke alam mimpi sementara badan terasa letih ingin segera beristirahat. Memasuki usia 40-an, gangguan insomnia umumnya disebabkan oleh masalah biopsikososial, seperti kecemasan dan depresi. Gangguan tidur yang dialami orang yang mengalami kecemasan biasanya terjadi menjelang mau tidur. Orang tersebut susah memejamkan mata dan pikiran melayang kemana-mana. Sebaliknya orang yang insomnia karena depresi biasanya mudah terlelap, namun tak mampu tidur nyenyak, bahkan sering mengalami mimpi buruk dan mendadak terbangun dengan tubuh berkeringat dingin.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, tidur adalah salah satu kebutuhan pokok yang kita perlukan agar sehat baik secara jasmani dan rohani. Lalu bagaimana caranya kalau kita mengalami insomnia? Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Tuhan. Persembahan di sini tidak semata materi seperti perpuluhan atau persembahan kolekte, namun dari bagaimana cara kita menjalani kehidupan setiap hari. Apakah setiap hari kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berkenan di mata Tuhan atau kita gemar berbuat dosa? Saat akan beranjak tidur, berdoalah kepada Tuhan untuk kita tidak khawatir akan hidup ini. kesusahan sehari cukuplah untuk sehari kata firman Tuhan, sehingga untuk apa kita memikirkannya sepanjang hari? Tuhan ijinkan kita menghadapi masalah demi masalah tentu tak akan melebihi kekuatan yang kita punya untuk mengatasinya sehingga jangan pernah khawatir. Saat kita bekerja, gunakan pikiran kita untuk bekerja. Saat kita bersama keluarga, gunakan pikiran kita untuk mengasihi keluarga. Saat kita beristirahat, istirahatkan pikiran kita agar kita memiliki tenaga untuk menghadapi hari esok dan pikiran serta fisik kita mendapat ketenangan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 13 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar