Website counter

Rabu, 01 Desember 2010

Stres


Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11 : 28

Bacaan : Matius 11 : 25 – 30

Stres merupakan situasi yang menimbulkan respon berupa reaksi kimiawi dalam tubuh, seperti hormon adrenalin yang meningkat yang dapat menimbulkan emosi, ketegangan dan rasa cemas berlebihan. Gejala yang menyertai berupa sakit kepala, muka pucat, dan sulit tidur. Stres sangat berpengaruh bagi kerja otak. Saat kesehatan fisik dan mental lemah, keseluruhan sistem daya ingat kita bekerja tidak semestinya, artinya kinerja daya ingat akan berkurang. Penurunan energi, produktivitas dan daya pikir akan mengakibatkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan dan dapat menyebabkan kita menjadi cepat lupa. Stres dapat dialami setiap hari dalam berbagai situasi. Para pakar kesehatan telah membuktikan bahwa 50 – 80 % penyakit akut dan kronis dapat disebabkan stres.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, secara fisik olahraga terbukti bisa meningkatkan produksi hormon edorfin yang akan meningkatkan masuknya oksigen ke otak dan mengendurkan ketegangan otot-otot serta membuat orang merasa nyaman dan tenang. Selain itu mengkomsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang juga sangat membantu. Secara rohani Tuhan mengajarkan kepada kita untuk datang kepada-Nya dan menceritakan keluh kesah kita baik melalui doa atau konseling dengan pendeta sehingga kita mendapat kelegaan. Selain melalui doa, kita juga bisa mengelola stres dengan baik kalau belajar mencintai pekerjaan apapun yang kita tekuni saat ini dan selalu berpikir positif. Stres berawal dari pikiran, sehingga alangkah baiknya kita memberi "makan" pikiran kita dengan hal-hal baik dan membangun sehingga kita tetap bahagia dan tenang menikmati hidup walaupun masalah datang silih berganti.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, stres tak bisa kita hindari namun bisa kita atasi. Kita memang tak mampu mengontrol keadaan di sekitar kita, mengontrol rekan-rekan kerja, mengontrol pelanggan yang aneh-aneh, namun kita mampu mengontrol diri kita sendiri. Jangan biarkan stres menguasai diri kita namun diri kitalah yang menguasai stres, sehingga setiap hari kita bisa memikul kuk bersama Tuhan dan segala masalah yang ada mampu kita selesaikan dengan baik. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 30 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar