Website counter

Rabu, 01 Desember 2010

Pisang Abaka


Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Yohanes 9 : 3

Bacaan : Yohanes 9 : 1 – 41

Bicara masalah pisang, tentu yang terpikir dalam benak kita adalah memakan buahnya yang lezat, atau menggunakan daunnya sebagai pembungkus makanan. Namun pernahkah terpikir dalam benak kita bahwa batang pisang pun ada kegunaannya? Pisang abaka (Musa textiles), tidak begitu populer di Indonesia, juga tak mudah dijumpai kecuali di Pulau Sulawesi. Lain dari jenis pisang yang lain, buah pisang abaka tak enak dimakan dan tidak bisa diolah menjadi makanan ringan sehingga dibuang. Walaupun buahnya tak berguna, batang pisang abaka sangat berguna untuk tekstil. Di Indonesia, kain tenun tradisional berbahan serat abaka bisa dijumpai di Desa Wisata Using, Glagah, Banyuwangi. Di Filipina, serat batang abaka digunakan untuk produk pakaian tagalog (pakaian tradisional Filipina). Selain sebagai bahan sandang, serat abaka bisa dipakai sebagai bahan baku kertas yang punya ketahanan tinggi terhadap kelembapan dan awet disimpan dalam jangka waktu lama. Contohnya kertas gambar, peta, bungkus teh celup, koran, peredam suara di badan kapal terbang, uang kertas, dan cek. Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang adalah contoh uang kertas berbahan serat abaka.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, beberapa diantara kita terlahir kurang sempurna atau cacat dibanding saudara-saudara kita yang lain. Ada yang mengalami keterbelakangan mental, cacat secara fisik, mengidap penyakit tertentu, rendah diri, pemalu atau pendiam. Banyak orang berpikir orang-orang yang cacat atau memiliki kekurangan menjadi beban bagi keluarganya dan tidak memiliki suatu talenta yang bisa dimanfaatkan. Padahal anggapan itu sangat keliru karena Tuhan menciptakan manusia baik sempurna atau cacat dengan satu tujuan yaitu untuk memuliakan Dia. Kita semua bisa menghasilkan sesuatu yang berguna, apapun kondisi yang kita miliki saat ini. Belajar dari kisah pisang abaka yang berbeda dari jenis pisang-pisang lain, mari kita belajar menghargai diri sendiri dan mau memaksimalkan segala talenta yang Tuhan percayakan sekalipun diri kita memiliki kekurangan secara fisik ataupun mental. Kalau saudara kita sendiri yang mengalami kekurangan, bantu dan kuatkan dia agar bisa mengali potensinya dan percaya diri. Tuhan melahirkan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya dengan tujuan agar kita saling mengasihi dan memuliakan nama-Nya karena orang cacat pun ciptaan Tuhan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 17 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar