Website counter

Rabu, 01 Desember 2010

Penipuan Berkedok Hadiah


Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" Kejadian 27 : 36

Bacaan : Kejadian 27 : 1 – 40

Praktik penipuan dalam bentuk pengumuman pemenang kuis berhadiah yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar sudah sering terjadi. Akibatnya, beberapa orang mengalami atau nyaris mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah karena tergiur hadiah yang diberikan. Modus operandi penipuan bermacam-macam, namun ada dua yang paling sering terjadi. Pertama, memakai surat pemberitahuan bahwa kita (korban) menang undian yang diadakan perusahaan A dengan hadiah B. Surat itu sangat resmi, lengkap dengan surat-surat pendukung seperti Surat Keputusan Pemenang Undian Berhadiah yang ditandatangani notaris, izin kegiatan yang ditandatangani Kapolda, dan fotokopi korban. Untuk selanjutnya kita diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Modus kedua, kita diberitahu lewat telepon bahwa menang undian. Untuk selanjutnya kita dipandu untuk mentransfer uang ke rekening tertentu. Perlu diketahui, pemberitahuan pemenang undian yang asli sebetulnya disampaikan secara lisan kalau lewat surat dan hadiah biasanya dikirim langsung. Bisa juga para pemenang undian diumumkan di surat kabar nasional.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, penipuan akan selalu ada disekitar kita dengan berbagai macam bentuk. Sebuah penipuan pasti akan disertai dengan umpan dalam berbagai bentuk. Bisa berupa barang, uang, janji-janji palsu, atau makanan enak, seperti yang dialami Esau dan Ishak. Yakub sangat tahu kelemahan kakak dan ayahnya ada pada makanan enak, sehingga dengan sangat cerdik dia bungkus tipuannya dengan umpan makanan enak dan tertipulah mereka berdua. Sama seperti Yakub yang menggunakan umpan untuk menipu, iblis pun membuat kita jatuh dosa atau minimal suam-suam kuku dengan umpan. Umpan itu bisa berupa mendapat kekayaan secara instan, enteng jodoh, kehormatan semu, usaha sangat mudah berkembang, hidup mewah, dll. Tak sedikit orang Kristen memilih mundur dan mengikut iblis karena tidak tahan bekerja keras dan bertekun untuk mencapai apa yang dia inginkan saat iblis menyodorkan jalan pintas. Namun umpan iblis selalu nikmat didepan menderita dibelakang. Kita pasti akan sangat menyesal saat menyadarinya. Jangan biarkan iblis menipu Anda dengan segala rayuannya. Jadilah pribadi yang jeli dan waspada saat suatu kenikmatan atau rejeki instan ditawarkan kepada Anda. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Selasa, 21 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar