Website counter

Selasa, 21 Desember 2010

Bocor Mulut

Tidur Nyenyak
Bacaan : Amsal 15 : 14
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut. Amsal 20 : 19

Beberapa bulan lalu saya berkenalan dengan seseorang dan kami akhirnya berteman akrab. Saya begitu mudah bercerita ini itu padanya dan dia pun begitu mudah nyambung bicara dengan saya. Namun hubungan kami terpaksa hancur di tengah jalan dan hanya seumur jagung karena sebuah mulut yang bocor. Awal mula perpecahan bermula dari guyon saya kepada dia mengenai pasangan hidup. Kala itu saya tak bermaksud menjelek-njelekkan beberapa teman perempuan saya dan kami berbicara sebagai pria dengan pria. Intinya waktu itu omongan saya bukanlah omongan yang serius dan sangat secret bagi saya. Nah, oleh teman saya ini omongan kami disampaikan kepada teman perempuan yang bersangkutan secara utuh tanpa cela bahkan di beri bumbu-bumbu yang kurang sedap sehingga timbullah masalah. Saya mendapat tegoran dari beberapa orang dan mereka mempertanyakan kepada saya darimana asal muasal cerita itu. Jelas saya sangat kaget dan merasa seperti dikhianati.

Saya kala itu bercerita untuk menjawab apa yang dia tanyakan, dan setelah mendapat teguran saya akui saya sangat bersalah karena melontarkan beberapa perkataan yang tidak sesuai firman Tuhan. Namun di sisi lain saya merasa salah memilih teman bicara. Saya merasa memiliki teman yang bocor mulut sehingga sejak saat itu saya sangat hati-hati berbicara dengannya. Hubungan kami tak akan pernah seperti dulu lagi karena ada ketakutan dalam diri saya, segala keburukan yang tak sengaja saya buat dia sebarkan kepada semua orang. Berita buruk jelas lebih cepat menyebar daripada berita baik dan orang lebih suka berita buruk dibanding berita baik. "Kejujuran" teman saya ini menyampaikan aib dengan ditambah bumbu-bumbu tidak sedap membuat saya belajar untuk hati-hati dalam berbicara dan hati-hati dalam memilih teman, karena teman yang kelihatan baik dan enak bicara dengan kita belum tentu hatinya baik.

Siapapun sahabat Anda, saya percaya setiap kita sangat ingin sahabat kita bisa menyimpan segala kebaikan dan keburukan kita. Kita tentu tak ingin memiliki sahabat yang bocor mulut dan berkoar-koar tentang aib kita, sekalipun memang itu aib kita. Kita ingin memiliki sahabat yang menegur kita dalam kasih dan setia dalam suka dan duka. Hubungan saling percayalah yang membuat kita satu sama lain bisa dengan mudah bercerita tanpa takut-takut dan jaim karena kita yakin itu menjadi rahasia kita berdua. Hari ini sudahkah Anda menjadi sahabat yang tulus mengasihi dan bisa menjaga rahasia sahabat Anda. Sebuah persahabatan yang langgeng akan tercipta jika satu sama lain saling bisa dipercaya dan tidak bocor mulut. Jadilah seorang sahabat yang bisa dipercaya sehingga Anda memiliki persahabatan yang bertahan sampai maut memisahkan. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar