Website counter

Jumat, 30 Juli 2010

Terus Berjuang Kawan

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Mazmur 126 : 5

Oscar Yura Dompas (30) lahir di Jakarta, 11 April 1980. Oscar adalah seorang penyandang autis. Dia sering merasa kesulitan menjalani hidup layaknya orang normal. Oscar, misalnya, harus bekerja keras menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Atma Jaya karena kemampuannya tidak sama dengan anak-anak lain. Namun, berkat semangat yang membara, Oscar berhasil meraih gelar sarjana dengan indeks prestasi 3,58. Wow! "Sudah lupakan saja hal-hal seperti itu. take it easy saja," ujar Oscar ketika ditanya mengenai responnya terhadap perlakuan orang-orang yang memandang sebelah mata.

Kini, Oscar telah berhasil menerbitkan dua buah buku berbahasa Inggris yang berjudul Autistic Journey (2005) dan The Life of The Autistic Kid Who Never Give Up (2007) yang juga berjudul menaklukan autis. Keberhasilan Oscar tidak lepas dari motivasi kedua orangtuanya. "Papa sering memberiku semangat. Mama juga sering memberi kritik positif yang membangun. Mereka berdua adalah motivatorku," kata Oscar. Bapak Allan Jeffrey Dompas dan Ibu Ira Dompas, orangtua Oscar, memang sangat mendukung perkembangan dan pengembangan potensi dalam diri Oscar. Kini Oscar tengah menjalani program magang di Stamford Swissotel, Singapura, setelah menyelesaikan Diploma Studi Tourism-nya di Negeri Singa itu. Oscar memang ingin menjadi guide. Dia ingin bertemu banyak orang dan berwisata.

Magdalena Murtini (20), yang akrab dipanggil Murti, juga mengakui pentingnya dukungan orang lain, terutama guru dan teman-temannya untuk selalu menyemangatinya. Murti adalah seorang remaja yang tinggal di asrama Rawinala. Ia mengalami gangguan penglihatan semenjak kecil. Hal itu kerap menimbulkan rasa putus asa dalam dirinya karena dia tidak mampu beraktivitas layaknya orang normal. Motivasi dari orang-orang di sisinya mampu membuatnya kuat menghadapi berbagai tantangan hidup. "Aku mau terus belajar," katanya mantap. Semangatnya untuk terus belajar itu mengantar Murti menjadi Juara I Lomba Menyanyi Tunanetra Tingkat DKI Jakarta dan Juara Harapan Tingkat Nasional di Surabaya. Berkat semangatnya itu, Murti terus menggasah keterampilannya bermain drum. Murti terus mengasah keterampilannya bermain drum. Kini, Murti yang masih mengikuti kursus di Willy Soemantri Music School itu lancar bermain drum dan berhasil membentuk sebuah band bersama teman-temannya di Sekolah Dwituna Rawinala. "Terus berlatih dan berdoa. Kita juga enggak boleh gampang putus asa." Itulah pesan yang ingin disampaikan Murti kepada anak muda Indonesia.



Catatan : Artikel ini diambil dari MUDA, Harian Kompas, Jumat, 30 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar