Website counter

Jumat, 16 Juli 2010

On Time

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3 : 11

Bacaan : Pengkhotbah 3 : 1 – 15

Pada tanggal 3 Juli kemarin, saya membantu seorang sahabat dalam pesta pernikahannya. Saya menjadi koordinator dalam pesta pernikahan. Pesta pernikahan berlangsung pukul enam sore dan seluruh anggota keluarga dan rekan-rekan yang terlibat harus datang pukul lima atau paling telat pukul setengah enam sore, namun ada sedikit kendala ketika acara hampir di mulai. Dua rekan saya yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus bagian buku tamu belum datang. Ketika saya mengecek kondisi mereka lewat hp, mereka berkata bahwa mereka masih sibuk berdandan. Waktu itu saya langsung kesal namun pesta harus tetap berjalan lancar. Segera saya mengambil alih tugas mereka dan meminta maaf kepada beberapa tamu yang datang tepat pukul enam bahwa terpaksa mereka belum dapat mengisi buku tamu. Kedua rekan saya akhirnya datang pukul setengah tujuh ketika hampir sebagian besar tamu sudah datang. Alhasil, saya segera mendamprat mereka begitu acara selesai supaya di lain hari mereka disiplin.

Tepat waktu atau istilah kerennya on time adalah sarat mutlak agar kita sukses dalam segala sesuatu yang kita kerjakan dan orang lain menghargai diri kita. Banyak orang suka menunda-nunda segala sesuatu dengan alasan masih banyak waktu atau nanti saja sehingga saat deadline atau jatuh tempo tiba barulah mereka kelabakan. Tak sedikit juga di antara kita termasuk saya paling malas bekerja sama atau menghormati orang yang tidak disiplin. Kita merasa buat apa bekerja sama dengan orang yang tidak bisa menepati apa yang dia janjikan hanya karena tidak disiplin. Budaya negara kita memang agak kurang dalam masalah disiplin. Saat negara lain sangat tertib berlalu lintas seperti di Singapura atau Jepang, sebagian penduduk negara kita baru taat berlalu lintas kalau ada polisi berdiri mengawasi jalan. Kita bisa disiplin karena ada tekanan, namun saat tidak ada tekanan kita datang sesuka hati alias jam karet.

Renungan hari ini mengajak kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita disiplin akan hidup kita sendiri atau kita asal-asalan menjalani hidup? Apapun impian yang ingin kita capai membutuhkan disiplin. Untuk menjadi atlit yang tangguh kita harus disiplin latihan. Untuk memiliki tubuh yang bugar dan sehat, kita harus disiplin berolahraga. Untuk bisa dihargai orang lain, kita harus datang tepat waktu saat bertemu mereka. Mari kita menjadi sosok yang disiplin dalam segala hal sehingga berhasil dalam segala sesuautu yang ingin kita capai dan orang respek dengan diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar