Website counter

Jumat, 16 Juli 2010

Skandal Suap Marseille


Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati." II Samuel 11 : 15


Bacaan : II Samuel 11 : 1 – 27


Pada Mei 1993, hanya 24 jam setelah menjuarai Liga Champions, euforia kemenangan Marseille berganti menjadi rasa malu yang luar biasa karena terlibat dalam suap dan pengaturan hasil akhir pertandingan Liga Perancis. Bukti-bukti menyebutkan, presiden Marseille, Bernard Tapie terlibat dalam penyuapan pemain lawan. Dengan gelar juara Liga Champions tetap di tangan, Marseille mendapati gelar juara Liga Perancis 1993 itu ditarik dari tangan mereka. Budaya suap di negara manapun ternyata selalu menghasilkan efek tidak baik di kemudian hari.



Kisah yang hampir serupa juga pernah di alami negara Israel ketika raja Daud berusaha menutupi dosanya sekaligus memperistri Batsyeba. Dengan cara-cara yang sangat licik namun terlihat baik, Daud berusaha membujuk Uria agar tidur dengan Batsyeba namun semuanya gagal. Apa boleh buat Daud akhirnya membunuh Uria melalui tangan bani Amon dan tak ada seorang pun tahu kecuali Yoab dan Tuhan. Daud harus menerima hukuman yang kelak akan di tanggung seluruh keturunannya (II Samuel 12 : 10). Dosa yang tidak dibereskan sejak dini dan disimpan terus akan semakin besar dan mencelakai diri sendiri serohani apapun diri kita.


Kisah Marseille dan Daud kiranya menjadi pembelajaran yang membuat kita berpikir dan merenung bahwa sia-sialah kita melakukan segala upaya licik untuk menang atau memiliki sesuatu yang bukan merupakan hak kita. Mungkin pada awalnya tak seorang pun tahu dan kita dengan sangat enjoy dan tanpa dosa menikmati sesuatu yang berhasil kita raih dengan cara licik, namun secerdik-cerdiknya kita menyimpan bangkai pasti ketahuan juga. Perbuatan licik atau jahat yang dibungkus dengan sesuatu yang baik pasti akan terbongkar dan hukuman harus kita terima. Hidup jujur dan berkenan di mata Tuhan selalu menghasilkan hal-hal yang baik untuk diri kita sendiri walaupun kita membutuhkan perjuangan panjang untuk mencapainya. Hari ini adakah keinginan kita yang belum tercapai? Capailah keinginan itu dengan cara yang jujur sehingga dunia bisa melihat bahwa masih ada orang Kristen yang menjadi garam dan terang dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar