Website counter

Kamis, 29 Juli 2010

Memaksa Diri Sendiri


Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya. Keluaran 4 : 14

Bacaan : Keluaran 3 dan 4

Kalau Anda hari ini ingin menjadi orang sukses, rohani, kaya, dapat jodoh, menjadi karyawan terbaik di kantor, atau apapun impian Anda, memaksa diri sendiri untuk mau bertindak adalah solusinya. Contoh sederhananya begini : Anda bekerja sebagai marketing di sebuah bank. Namun, Anda adalah orang yang sangat pendiam dan hanya menguasai teori tentang marketing dari buku yang Anda baca. Anda juga hanya memiliki sedikit teman dan orang yang mengenal Anda berkata Anda adalah orang yang kuper, bodoh, penakut dan jarang bicara. Anda bekerja sebagai marketing karena terpaksa. Karena Anda butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalau kita melihat profil Anda, apakah bisa Anda menjadi seorang marketing yang memenuhi target bahkan menjadi marketing yang terbaik? Banyak orang berkata mustahil, bahkan orang-orang yang negatif thingking dengan kejam berkata lebih baik Anda mundur daripada malu-maluin. Menurut saya, bukan hal yang mustahil Anda bisa memenuhi target, bahkan menjadi yang terbaik. Anda pasti bisa kalau mau memaksa diri Anda sendiri untuk bisa. Anda memaksa diri untuk berani melangkah mendatangi customer dan mengajaknya bicara. Anda memaksa diri untuk tidak malu bertemu orang dan mempraktekan ilmu komunikasi yang Anda kuasai. Anda memaksa diri untuk tetap tabah menerima penolakan demi penolakan plus cemoohan banyak orang. Anda memaksa diri untuk menjadikan kelemahan Anda sebagai kekuatan.

Paksaan adalah salah satu cara untuk maju. Anda ingat kisah induk Elang yang memaksa anak-anaknya terjun bebas setelah mereka cukup umur untuk terbang? Induk elang sepertinya kejam, dengan tindakannya mendorong anak-anaknya jatuh dari atas tebing dan dengan terpaksa anak-anak elang itu mengepak-ngepakan sayap seraya berteriak minta tolong. Induk elang tahu pemaksaan yang dia lakukan adalah cara terbaik untuk mereka bisa terbang. Induk elang akan terus memaksa anak-anaknya terjun bebas, sampai anak-anak itu bisa terbang dengan sendirinya dan akhirnya menjadi raja angkasa. Manusia adalah mahluk paling mulia, dan kita pasti bisa menjadi apapun yang kita inginkan kalau mau memaksa diri sendiri untuk bertindak. Anda dahulu tidak bisa naik sepeda dan sekarang bisa naik sepeda. Itu bisa terjadi karena dahulu Anda memaksa diri Anda untuk belajar naik sepeda dan berulang kali jatuh sampai akhirnya bisa. Anda dahulu tidak bisa disiplin bangun pagi. Sekarang Anda bisa disiplin karena Anda memaksa diri sendiri untuk selalu bangun pagi. Anda dahulu tidak suka baca buku. Sekarang Anda hobi baca buku karena Anda memaksa diri terus-menerus meluangkan waktu untuk membaca.

Renungan ini saya tutup dengan kisah Nabi Musa. Musa sebetulnya adalah orang yang penuh talenta. Didikan yang dia terima selama menjadi anak angkat Putri Firaun adalah modal yang sangat kuat untuk dia menjadi pemimpin. Namun, apa yang Musa lakukan ketika Tuhan memintanya menjadi utusan Tuhan sekaligus menjadi pemimpin bangsa Israel? Musa merasa rendah diri. Musa merasa dirinya not spesial sehingga bertanya siapakah aku (Keluaran 3 :11). Dengan berbagai alasan Musa berusaha menolak perintah Tuhan, tetapi akhirnya dia tak mampu mengelak karena Tuhan terus memaksanya untuk mau dan segera bertindak. Hasilnya? Musa menjadi pemimpin yang cakap memimpin suatu bangsa yang besar. Musa berhasil melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan setelah mau bertindak dan memaksa dirinya untuk bisa. Hari ini, kelemahan apa yang Anda punya sehingga membuat Anda merasa tak mampu? Paksa diri Anda untuk bisa dan jangan pernah berkata itu bukan bagian saya. Anda pasti bisa, paksa diri Anda untuk segera bertindak dan lakukan terobosan. Lalu lihat apa yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar